75 Tahun Bersahabat, RI–Prancis Mantapkan Langkah ke 2050
Portal Kawasan, JAKARTA – Hubungan Indonesia dan Prancis memasuki babak baru. Bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Rabu (28/5), dan disambut hangat oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam kunjungan bersejarah ini, kedua pemimpin menandatangani Joint Vision 2050, sebuah deklarasi visi bersama untuk memperkuat kemitraan strategis menuju 100 tahun hubungan Indonesia–Prancis pada 2050 mendatang.
“Presiden Macron adalah kepala negara Uni Eropa pertama yang berkunjung secara resmi sejak saya menjabat. Ini menandakan eratnya persahabatan kita,” ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama.

Dari Diplomasi ke Pertahanan: Langkah Nyata Kemitraan Strategis
Selain memperkokoh hubungan diplomatik, Indonesia dan Prancis juga sepakat meningkatkan kerja sama pertahanan. Prancis disebut sebagai mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), termasuk kerja sama industri pertahanan melalui produksi bersama dan alih teknologi.
Presiden Prabowo juga menyoroti keberhasilan pertemuan Indonesia-France Defense Dialogue ke-11 dan partisipasi Indonesia dalam latihan laut multilateral La Pérouse. Sebagai bentuk konkret kolaborasi pertahanan, Macron dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer Magelang bersama Prabowo pada Kamis (29/5).

Dorong Perdagangan, CEPA, dan Akses ke OECD
Kerja sama ekonomi tak luput dari pembahasan. Kedua pemimpin sepakat memperkuat perdagangan dan investasi yang lebih seimbang, serta mempercepat penyelesaian perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Prabowo mengapresiasi dukungan Macron terhadap keanggotaan Indonesia di CEPA dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Kolaborasi Meluas: Energi, Maritim, hingga Pendidikan
Kemitraan Indonesia–Prancis juga diperluas ke bidang transisi energi, ketahanan pangan, program makan bergizi gratis, maritim, dan pendidikan. Khusus di sektor pendidikan, Indonesia mendorong peningkatan jumlah pelajar di Prancis, terutama di bidang sains, teknik, dan kedokteran.
“Saya sudah mengajukan agar jumlah mahasiswa kita di Prancis bisa ditingkatkan,” kata Presiden Prabowo.

Hubungan Hangat Dua Pemimpin
Kehangatan hubungan personal antara dua pemimpin terlihat jelas sepanjang pertemuan. Prabowo mengucapkan terima kasih atas undangan Macron untuk menghadiri Hari Bastille di Paris, bahkan dengan keikutsertaan kontingen TNI dalam parade militer.
“Dulu kalau ada acara itu, saya nontonnya dari pinggir jalan. Sekarang bisa naik podium bersama Presiden Macron. Terima kasih,” ucap Prabowo sambil tersenyum.
Tonggak Menuju Masa Depan
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni diplomatik, tetapi menjadi tonggak penting menuju masa depan hubungan Indonesia–Prancis yang lebih kuat, setara, dan strategis di berbagai bidang. (RXC/ALN)