Libur Sekolah 2025, Menparekraf Sosialisasikan SE Demi Destinasi Wisata yang Aman dan Nyaman
Portal Kawasan, JAKARTA – Pemerintah bersiap menyambut lonjakan wisatawan saat libur sekolah 2025. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, menekankan pentingnya kolaborasi dan kesiapan semua pihak dalam menghadirkan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkesan, terutama bagi keluarga dan anak-anak.
Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Libur Sekolah 2025 yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri pada Senin (23/6).
Dalam rapat tersebut, Menteri Widiyanti mensosialisasikan Surat Edaran (SE) Kesiapan Destinasi Wisata yang ditujukan kepada seluruh pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, serta pengelola destinasi di 38 provinsi.
“Periode libur sekolah adalah salah satu momen penting dalam peningkatan mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi pariwisata. Namun, ini juga disertai risiko yang perlu diantisipasi secara matang,” ujar Menteri Widiyanti.

Ia menegaskan bahwa keselamatan, kebersihan, hingga kenyamanan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Untuk itu, SE tersebut mengimbau daerah agar memperkuat penerapan prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) serta menjalankan Standar Usaha Pariwisata Berbasis Risiko sesuai Permenpar No. 4 Tahun 2021.
Panduan untuk Semua Pihak
Dalam edaran tersebut, pemerintah daerah diminta melakukan koordinasi lintas sektor demi kelancaran kunjungan wisata. Pengelola destinasi juga diinstruksikan untuk:

– Menyediakan layanan prima dan ramah keluarga
– Memastikan SOP keselamatan, keamanan wahana, dan mitigasi risiko dijalankan dengan baik
– Aktif memberi informasi destinasi melalui media sosial
– Menyediakan rest area memadai, khususnya bagi pengemudi
Tak hanya pelaku usaha, masyarakat pun diajak untuk berperan aktif menjaga kebersihan, disiplin terhadap aturan destinasi, serta turut memantau situasi dan potensi risiko bencana di lokasi wisata.
“Surat Edaran ini menjadi rujukan operasional daerah demi menjaga kesiapan destinasi secara optimal. Sinergi antarpemangku kepentingan adalah kunci utama,” tambah Widiyanti.

Dilengkapi 22 Modul Panduan Mitigasi Risiko
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menyebutkan bahwa SE ini juga dilengkapi dengan 22 modul panduan mitigasi risiko. Modul ini diharapkan menjadi pedoman teknis dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan selama musim liburan.
“Modul-modul ini bisa dijadikan referensi langsung oleh pemerintah daerah dan pengelola destinasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan di lapangan,” jelas Hariyanto.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir Balaw, perwakilan kementerian/lembaga, seluruh kepala daerah, serta kepala dinas pariwisata dari 38 provinsi di Indonesia. Menteri Widiyanti juga didampingi oleh Sekretaris Kemenparekraf Bayu Aji dan Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo.
Dengan upaya terpadu lintas sektor, pemerintah optimistis musim libur sekolah tahun ini tak hanya meningkatkan pergerakan wisata, tapi juga menjaga kualitas pengalaman berwisata bagi seluruh masyarakat Indonesia. (STI/ALN)