Prabowo Bongkar 17 Regulasi Pangan, Petani Kini Nikmati Distribusi Pupuk Lancar
Portal Kawasan, JAKARTA – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus memperkuat agenda reformasi dan hilirisasi sektor pangan nasional sebagai bagian dari strategi besar menuju swasembada pangan dan cita-cita menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
Menurut Amran, berbagai kemajuan yang dirasakan petani saat ini merupakan hasil nyata dari keberanian Presiden dalam memecahkan rantai birokrasi yang selama ini menghambat sektor pertanian, terutama dalam hal distribusi pupuk subsidi.
“Dulu, untuk mendistribusikan pupuk saja harus melalui 12 menteri, 38 gubernur, dan 514 bupati atau wali kota sebelum tiba di lapangan. Sekarang sistemnya jauh lebih sederhana dan cepat,” ujar Amran, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (10/10).
Ia menegaskan, penyederhanaan tersebut langsung dirasakan petani di berbagai daerah. Berdasarkan hasil kunjungannya ke tujuh hingga delapan provinsi dalam dua pekan terakhir, keluhan tentang kelangkaan pupuk kini sudah nyaris tidak terdengar lagi.
“Luar biasa dukungan beliau (Presiden Prabowo). Ada 17 regulasi di sektor pangan yang dibongkar. Dulu di mana-mana petani mengeluh pupuk langka dan mahal, sekarang mereka menyampaikan terima kasih karena pupuk sudah lancar,” imbuh Amran.
Selain reformasi pupuk, pemerintah juga menggulirkan program besar perbaikan jaringan irigasi pertanian melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
Langkah ini menargetkan perbaikan dan pembangunan irigasi di lahan seluas dua juta hektare secara terintegrasi lintas provinsi dan kabupaten, guna menjamin ketersediaan air bagi pertanian sepanjang tahun.
Tak hanya itu, Kementerian Pertanian juga mempercepat modernisasi pertanian melalui pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan), optimalisasi lahan, serta peningkatan kapasitas petani agar lebih produktif dan mandiri.
“Alat mesin pertanian, oplah (optimasi lahan), dan cetak sawah kita lakukan akselerasi. Mimpi terbesar kita: Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tegas Amran.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah optimistis cita-cita swasembada nasional bukan sekadar wacana, melainkan arah nyata menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani Indonesia. (ALN)