Indonesia Luncurkan Laporan GEM UNESCO 2023: Teknologi untuk Pendidikan Berkualitas
Portal Kawasan, JAKARTA – Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam transformasi pendidikan berbasis teknologi melalui peluncuran Global Education Monitoring (GEM) Report 2023 dari UNESCO di Jakarta.
Acara yang berlangsung pada 27 Januari 2025 ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan SEAMEO dan UNESCO.
Laporan berjudul “A Tool on Whose Terms?” ini menyoroti peran teknologi dalam memperluas akses pendidikan, terutama bagi siswa di daerah terpencil dan situasi darurat. Namun, laporan ini juga menegaskan bahwa teknologi bukanlah solusi tunggal bagi seluruh tantangan pendidikan.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menekankan pentingnya fleksibilitas kebijakan pendidikan di Indonesia, terutama pascapandemi. Pemerintah telah memberikan kebebasan bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dan memanfaatkan berbagai kanal pembelajaran digital.
“Teknologi harus menjadi alat untuk mencapai sistem pendidikan yang lebih berkualitas, adil, dan berkelanjutan,” ujar Suharti. Ia juga menegaskan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, harus mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Direktur UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, mengingatkan bahwa teknologi seharusnya melengkapi interaksi manusia, bukan menggantikannya. Menurutnya, teknologi dapat membantu menjangkau pelajar kurang beruntung dan menyediakan materi pembelajaran yang lebih menarik serta efisien.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sekretariat SEAMEO, Datuk Dr. Habibah, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inovatif di Asia Tenggara.
Sementara itu, Direktur SEAMOLEC, Wahyudi, berharap hasil Laporan GEM dapat menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.
Acara ini juga menghadirkan diskusi panel yang membahas kebijakan dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan. Para pemangku kepentingan diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan sistem pembelajaran yang lebih inklusif dan efektif di era digital. (AGS/ALN)