Banjir Mengamuk di Jakarta: Slamet Riyadi 4 Tenggelam dalam Pelukan Air Bah
Portal Kawasan, JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur ibu kota sejak kemarin, Senin (3/2) bagaikan orkestra alam yang tak henti-hentinya melantunkan nada duka. Sang Banjir, yang telah lama tertidur, kini bangkit dengan amarahnya, menyapu setiap sudut pemukiman di wilayah Slamet Riyadi 4, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur.
Tanpa ragu, air bah merayap masuk ke rumah-rumah, merendam perabotan, menyelimuti jalanan, dan membuat warga tak berdaya.
Ratusan rumah kini pasrah dalam pelukannya, seakan ia ingin memeluk mereka erat dalam genangannya yang pekat. Tangis anak-anak bercampur dengan suara air yang terus berdesir, seolah Banjir tengah bercakap, “Aku datang, dan aku tak akan segera pergi.”

Di tengah bencana ini, cahaya kepedulian tetap bersinar. BAZNAS, HILMI FPI dan Bakrie Amanah datang membawa harapan dalam bentuk bantuan makanan untuk berbuka puasa.
Seakan ingin menenangkan Banjir yang murka, mereka menyebarkan nasi bungkus dan air mineral kepada warga yang terdampak.

Sementara itu, Sekolah SDN Kebon Manggis kini berubah menjadi tempat perlindungan, menjadi pelukan hangat bagi mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Meski malam datang dan Banjir masih enggan beranjak, semangat warga tak pudar. Mereka bergandengan tangan, saling menguatkan, berharap Sang Matahari esok pagi mampu mengusir Banjir kembali ke asalnya.

Namun, sampai saat itu tiba, Jakarta masih harus berjaga, karena Banjir bisa saja kembali bercerita, dengan kisah yang lebih pilu. (AGS/ALN)