Jejak Peduli di Tanah Kenangan: Sahabat Lama Bersatu untuk Korban Banjir
Portal Kawasan, JAKARTA – Banjir telah usai, dan air yang sempat merajai jalanan Slamet Riyadi IV kini telah surut. Namun, jejaknya tak sepenuhnya hilang. Dinding-dinding rumah masih menyisakan garis-garis kecokelatan, beberapa rumah juga masih terlihat jebol, saksi bisu tentang bagaimana banjir sempat berkuasa.
Namun, bukan hanya air yang meninggalkan jejak—rasa peduli dan solidaritas pun tumbuh lebih kuat dari sebelumnya.
Di sudut-sudut percakapan dunia maya, sebuah grup WhatsApp bernama Silaturahmi Slaria IV menggeliat, bukan sekadar untuk bernostalgia, tetapi untuk bertindak.
Di dalamnya, teman-teman yang dulu berbagi masa kecil di lingkungan ini merasakan panggilan nurani. Mereka tak bisa tinggal diam melihat sahabat-sahabat lama mereka berjuang menghadapi dampak banjir.
Tanpa ragu, tangan-tangan virtual itu saling bergandengan, menggalang donasi demi membantu mereka yang terdampak.
Rupiah demi rupiah terkumpul, bukan sekadar angka di layar, tetapi sebagai bukti bahwa persahabatan tidak lekang oleh waktu dan jarak.
Ketika donasi telah mencapai tangan yang membutuhkan, bukan hanya uang yang berpindah, melainkan juga harapan. Sembako pun dibeli, dikemas, dan disalurkan dengan penuh kehangatan kepada beberapa keluarga yang paling terdampak.
Setiap paket yang diberikan bukan hanya berisi kebutuhan pokok, tetapi juga pesan bahwa mereka tidak sendiri—bahwa ada sahabat yang masih peduli, meski mungkin kini tak lagi tinggal di tempat yang sama.
Banjir boleh surut, tetapi kepedulian ini tetap mengalir. Seperti sungai yang tak henti memberi kehidupan, begitulah solidaritas ini terus berdenyut, mengingatkan bahwa rumah bukan sekadar bangunan, melainkan juga kebersamaan yang abadi.
Satu kalimat yang terbesit di hati dan sanubari kami..Terimakasih Kawan! (AGS/ALN)