Target PTSL 2025 Dipangkas, Menteri Nusron: Tanah Makin Langka, Strategi Makin Canggih!
Portal Kawasan, TANGERANG SELATAN – Dalam semangat efisiensi dan inovasi tanpa batas, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengumumkan bahwa target Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2025 ditetapkan hanya 1,5 juta bidang tanah.
Angka tersebut turun drastis dari sebelumnya 3 juta bidang, tapi tenang saja—ini bukan karena kita kehabisan lahan, hanya strategi penyesuaian dengan sisa tanah yang masih tersedia.

“Tanah yang belum tersertipikasi makin sedikit, jadi kita sesuaikan targetnya. Kalau dulu kita bisa kejar sampai 9 juta bidang per tahun, sekarang kita santai dulu dengan 1,5 juta. Tapi jangan salah, ini bukan karena kita malas, hanya saja tanahnya memang makin sulit ditemukan,” kata Menteri Nusron, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (8/3).
Sejak PTSL digaungkan pada 2016, Kementerian ATR/BPN sudah berhasil menyertipikatkan 55,9 juta hektare tanah. Artinya, tinggal 14,4 juta hektare lagi yang belum tersentuh.

“Tinggal sedikit lagi, kok! Kalau sekarang 1,4 juta bidang saja sudah susah, ya wajar kalau target tahun depan fleksibel. Tapi jangan khawatir, dalam lima tahun ke depan, kita tetap optimis bisa mencapai 90% pemetaan dan sertipikasi tanah di Indonesia,” tambahnya dengan percaya diri.
Kesimpulannya, tanah makin langka, target makin fleksibel, strategi makin canggih! Dengan program PTSL, Indonesia melangkah pasti menuju masa depan di mana setiap jengkal tanah punya kepastian hukum—atau setidaknya, yang masih tersisa. (AGS/ALN)