Andilan Potong Kebo: Tradisi Betawi yang Kembali Berdenyut di Jantung Jakarta
Portal Kawasan, JAKARTA – Jakarta kembali bernapas dalam aroma tradisi yang nyaris terlupakan. Di Agro Edukasi Wisata Ragunan, Pasar Minggu, Sabtu (29/3), Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, menjejakkan kakinya di tengah semarak Andilan Potong Kebo—tradisi warisan leluhur Betawi yang kembali mengisi denyut kehidupan Ibu Kota. Dengan mata berbinar, ia menyaksikan bagaimana budaya yang hampir redup itu kini kembali bersinar.
“Hari ini kita membangunkan kembali sebuah tradisi yang telah lama tertidur,” ujar Wagub Rano, suaranya sarat nostalgia. Ia mengenang masa kecilnya di Kemayoran, ketika para tetua kampung bahu-membahu menyisihkan rezeki demi membeli seekor kerbau.
Sebulan penuh hewan itu dirawat, seakan menjadi bagian dari keluarga, hingga akhirnya disembelih dua hari menjelang Lebaran. Dagingnya kemudian dibagikan, menciptakan kebersamaan yang lebih dari sekadar urusan perut—ia menjadi jembatan silaturahmi, pengikat erat persaudaraan.

Tahun depan, Pemprov DKI Jakarta memastikan Andilan Potong Kebo tak hanya menjadi gema sesaat. Tradisi ini akan menjalar ke enam wilayah Jakarta, membangkitkan kembali semangat gotong royong yang semakin tergerus zaman.
“Jika satu wilayah menyembelih 10 ekor, Insyaallah Wakil Gubernur masih bisa mendukung itu. Karena Lebaran harus dirayakan dengan bahagia,” tegasnya penuh harap.
Di tengah riuh rendah suasana, langkah kaki Wagub Rano seolah melangkah mundur ke masa lalu. Kenangan itu begitu nyata, hingga tanpa sadar, setetes air matanya jatuh. “Air mata ini adalah bukti betapa kuatnya kenangan itu. Jika kita tidak melanjutkan tradisi ini, siapa lagi yang akan menjaga warisan leluhur?” tuturnya lirih.

Di sela-sela acara, Fauzi Bowo, Ketua Dewan Adat Betawi sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, turut mengapresiasi dukungan penuh Pemprov DKI dalam menghidupkan kembali tradisi ini.
“Bang Anung dan Bang Doel (sapaan akrab Pramono Anung dan Rano Karno) punya hati untuk Betawi. Tanpa peran mereka, tradisi ini hanya akan tinggal cerita,” ujarnya mantap.
Dan hari itu, Jakarta bergetar lagi dalam alunan tradisi. Andilan Potong Kebo bukan sekadar prosesi menyembelih hewan. Ia adalah denyut nadi kebersamaan, napas gotong royong, dan bisikan lembut para leluhur yang tak ingin dilupakan. Kini, tradisi itu bangkit, berjalan gagah menuju masa depan yang lebih gemilang. (RXC/ALN)