Banjir Cisarua: Air Meluap, Warga Disalahkan, Pejabat Datang
Portal Kawasan, BOGOR – Seperti kisah lama yang diputar ulang, banjir kembali melanda Cisarua, Bogor. Hujan deras mengguyur, Sungai Ciliwung meluap, permukiman terendam, jembatan-jembatan roboh. Warga panik, mengungsi, lalu menunggu bantuan yang entah datang atau tidak.
Tak lama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, datang meninjau lokasi. Dengan penuh keprihatinan, beliau menyampaikan pesan penting: “Jangan tinggal di bantaran sungai.” Sebuah nasihat bijak—seandainya saja warga punya cukup uang untuk pindah ke tempat yang lebih aman.

“Sungai dulu lebar, sekarang menyempit karena banyak rumah. Air akan mencari jalannya sendiri,” kata Wamen Diana, seperti menyiratkan bahwa air memang lebih punya hak atas lahan dibanding manusia.
Selain air, jembatan pun ikut bermasalah. Enam jembatan putus, membuat akses warga lumpuh. Solusinya? Wamen mengingatkan bahwa membangun jembatan di atas sungai harus dengan rekomendasi teknis dari Kementerian PU. Sebuah saran yang pasti sangat membantu… setelah jembatannya hanyut.

Tak lupa, Wamen juga meninjau Bendungan Ciawi, proyek kebanggaan yang diharapkan bisa mengurangi banjir ke Jakarta. Dengan kapasitas tampung 6,05 juta m³, bendungan ini diyakini mampu mengendalikan air—meski, ironisnya, banjir masih saja terjadi di hulu.
Dan begitulah, drama tahunan ini berlanjut. Hujan turun, air naik, warga terdampak, pejabat datang, nasihat diberikan, lalu semua pulang. Sampai nanti, di episode berikutnya. (RFK/ALN)