Bumi Bolaang Mongondow Timur Diguncang! Gempa M5,6 Getarkan Sulawesi Utara, Namun Laut Tetap Tenang
SULAWESI UTARA – Pagi yang semula tenang di Kota Tutuyan, Sulawesi Utara, mendadak berubah menjadi panggung alam yang bergemuruh. Pada Kamis, 17 April 2025, pukul 07.51 WIB, bumi bergetar hebat, seolah hendak mengguncang kesadaran manusia akan dahsyatnya kekuatan alam.
Guncangan tektonik berkekuatan M5,6 ini berpusat di bawah Laut Maluku, tepatnya 51 kilometer tenggara Tutuyan, pada kedalaman hanya 14 kilometer — terlalu dangkal untuk diabaikan, cukup dalam untuk mengguncang.
BMKG dalam hitungan menit merilis analisisnya: gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar geser bawah laut. Pergerakan dua lempeng bumi, seperti adu kekuatan raksasa tak kasat mata, melepaskan energi besar yang menjalar hingga ke berbagai penjuru Sulawesi Utara.
Getaran Merayap ke Segala Penjuru
Di Bolaang Mongondow Timur dan Selatan, getaran terasa keras. Dinding rumah bergetar, kaca-kaca berdenting, dan benda-benda bergoyang liar — seperti tanda peringatan dari perut bumi. Skala intensitas mencapai III-IV MMI: cukup kuat untuk membuat orang-orang saling berpandangan cemas.
Kotamobagu, Minahasa Tenggara, hingga Gorontalo pun ikut tersentak. Walau intensitasnya lebih ringan (II-III MMI), ketukan keras dari bawah tanah terasa nyata — seolah sebuah truk raksasa tengah melintas di bawah kaki.
Namun di tengah riuh ketakutan, kabar baik datang: gempa ini TIDAK MEMICU TSUNAMI. Laut tetap setia dalam diamnya, menahan gelombang yang kerap menjadi momok usai gempa besar.
Susulan: Bumi Belum Sepenuhnya Tenang
Tak berhenti di satu pukulan, hingga pukul 08.30 WIB, bumi masih bergolak. Tercatat 11 kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar mencapai M4,3 — getaran-getaran kecil yang seolah menjadi bisikan bahwa alam belum sepenuhnya tenang.
Pesan dari BMKG: Tetap Waspada, Jangan Panik
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak termakan hoaks, dan selalu memastikan keamanan bangunan tempat tinggal. Retakan-retakan kecil bisa jadi tanda bahaya tersembunyi — cek bangunan Anda sebelum kembali ke dalam rumah.
Karena meski laut tenang, dan bumi perlahan berhenti bergelora, kita harus tetap hormat dan waspada terhadap kekuatan dahsyat yang sewaktu-waktu bisa terjaga dari tidurnya. (STI/ALN)