Danau Toba Dibersihkan! Gerakan Wisata Bersih Guncang Sumatera Utara
DANAU TOBA – Lebih dari 800 tangan bergerak serentak menyapu sampah dan menata masa depan Danau Toba. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) dengan gegap gempita di kawasan Danau Toba sebagai bukti nyata komitmen menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Dua titik jadi saksi semangat gotong-royong: Amphiteater Waterfront City Pangururan (4 Mei) dihiasi aksi bersih-bersih dari 340 peserta, dan Pantai Bebas Parapat (5 Mei) digerakkan oleh lebih dari 500 relawan.

Tak sekadar angkat sampah, peserta juga terlibat dalam edukasi lingkungan, pengelolaan sampah berbasis komunitas, dan peluncuran fasilitas kebersihan baru.
“Ini bukan sekadar bersih-bersih, ini gerakan strategis untuk memperkuat wajah pariwisata Indonesia di mata dunia,” tegas Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam sambutannya.
Menurutnya, kebersihan adalah kunci penting dalam indeks pengembangan pariwisata dunia atau Travel and Tourism Development Index (TTDI). Meski Indonesia naik 10 peringkat ke posisi 22, indikator health and hygiene masih butuh perhatian ekstra.

“Lewat Gerakan Wisata Bersih, kami ingin ciptakan perubahan nyata, bukan hanya citra yang indah, tapi juga lingkungan yang benar-benar lestari,” ujar Puspa.
Danau Toba, sebagai destinasi super prioritas dan bagian dari UNESCO Global Geopark, jadi pusat perhatian. Pemerintah menegaskan bahwa lingkungan yang bersih adalah fondasi kenyamanan wisatawan sekaligus motor penggerak ekonomi lokal.
“Mari jadikan gotong-royong ini gaya hidup. Wisata yang bersih adalah investasi masa depan,” tambahnya.

Dukungan datang dari berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Samosir dan PT Astra International Tbk menyokong penuh kegiatan di Pangururan.
Sementara di Parapat, sinergi terjadi antara Pemkab Simalungun, BPODT, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar yang ikut mempromosikan pengelolaan sampah berbasis bank sampah.
Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, menekankan bahwa pariwisata bukan sekadar membangun infrastruktur, tapi dimulai dari hal sederhana, menjaga kebersihan. “Ini adalah cermin diri kita. Dan bersih adalah awal dari semua peluang besar,” ucapnya.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, turut menyemangati masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersihan. Ia mengungkapkan Samosir masuk dalam daftar 25 destinasi wisata terbaik Asia versi Travel + Leisure Asia tahun 2025.
Momentum ini juga menandai peluncuran program “Visit Samosir 2025–2026” dan aplikasi Samosir Tourism yang memudahkan wisatawan menjelajahi atraksi lokal lewat gawai Android.
Advisor to Astra, Riza Deliansyah, menyebut peran Astra bukan sekadar sponsor, tetapi mitra strategis yang mendorong kesejahteraan masyarakat lewat pengembangan Desa Wisata Hariara Pohan dan Huta Tinggi.

Aksi ini turut dihadiri para tokoh penting: Bupati Tapanuli Utara, Ketua DPRD Samosir, Wakil Bupati Simalungun, serta jajaran Kemenparekraf dan kepala daerah dari sekitar Danau Toba.
Dengan semangat kolaborasi yang membara, Danau Toba kini tak hanya memukau secara alam, tetapi juga menginspirasi lewat aksi nyata. Gerakan Wisata Bersih bukan akhir, tapi awal dari wajah baru pariwisata Indonesia: bersih, lestari, dan membanggakan. (AGS/ALN)