Dirut Pertamina Minta Maaf, Sikap Kesatria Simon Aloysius Mantiri Tuai Apresiasi
Portal Kawasan, JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mendapat apresiasi luas atas sikap terbukanya dalam menghadapi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pertamina, Jakarta Pusat, pada Senin (3/3) lalu, Simon secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kejadian yang mengguncang perusahaan pelat merah tersebut.
“Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Ini adalah ujian besar bagi Pertamina,” ujar Simon dengan penuh ketegasan.
Dukungan Mengalir: Sikap Bertanggung Jawab yang Langka
Sikap Simon yang berani mengakui dan bertanggung jawab atas persoalan di tubuh Pertamina mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, salah satunya Ikatan Media Online (IMO) Indonesia. Ketua Umum IMO-Indonesia, Yakub F. Ismail, menilai langkah Simon menunjukkan jiwa kepemimpinan sejati yang dibutuhkan di negeri ini.
“Saya sangat mengapresiasi sikap kesatria yang ditunjukkan Dirut Pertamina. Seorang pemimpin harus berani bertanggung jawab ketika terjadi masalah, dan Simon telah menunjukkan komitmen itu,” kata Yakub di Jakarta, Jumat (7/3).
Yakub juga menyoroti keresahan publik terkait kasus yang menyeret Dirut Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, serta isu liar soal “Pertamax oplosan” yang sempat beredar luas di masyarakat. Namun, setelah dilakukan serangkaian pengujian, terbukti bahwa BBM Pertamina tetap memenuhi standar kualitas.
Fakta di Balik Isu “Pertamax Oplosan”
Untuk menjernihkan situasi, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah menguji sampel BBM dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang dan sejumlah SPBU di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan.
Hasilnya? BBM Pertamina terbukti sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM. Selain itu, Pertamina juga menggandeng lembaga independen seperti PT Surveyor Indonesia dan PT TUV Rheinland Indonesia untuk memastikan kualitas bahan bakarnya tetap terjaga.
“Hasil pengujian menunjukkan bahwa produk BBM Pertamina telah memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan. Kami ingin masyarakat yakin bahwa BBM yang mereka gunakan tetap aman dan berkualitas,” tegas Simon dalam konferensi pers bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Kamis (6/3).
Pertamina Siap Bangkit, Butuh Dukungan Publik
Dengan klarifikasi ini, IMO Indonesia mengajak masyarakat untuk tidak mudah termakan isu yang belum terverifikasi. Yakub pun berharap kepercayaan masyarakat terhadap produk energi nasional tetap terjaga.
“Mari kita kembali mendukung Pertamina sebagai perusahaan energi terbesar milik bangsa. Jangan sampai kita dirugikan oleh isu yang tidak benar,” ujarnya.
Lebih jauh, Yakub menegaskan dukungan penuh kepada Simon Aloysius Mantiri dalam membangun industri energi nasional yang lebih transparan dan profesional.
“Kami siap bersinergi dan berkontribusi dalam upaya Pak Simon membangun bangsa melalui Pertamina. Ini saatnya memperbaiki sistem, bukan saling menjatuhkan,” tandasnya.
Dengan komitmen penuh untuk membenahi Pertamina, Simon Aloysius Mantiri kini berada di garda terdepan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Langkahnya yang transparan dan penuh tanggung jawab diharapkan menjadi babak baru bagi Pertamina menuju tata kelola yang lebih bersih dan profesional. (RZK/ALN)