Drama Epik Pemilihan Ketua RT Periode 2025-2030: Pertarungan Sengit Menuju Tahta Tertinggi di Kompleks!
Malam yang Menggetarkan! Sejarah Baru Terukir!
Portal Kawasan, JAKARTA – Malam itu, bulan bersinar lebih terang dari biasanya, seolah alam semesta pun tak ingin ketinggalan menyaksikan pertarungan demokrasi paling panas di tingkat RT! Warga berbondong-bondong ke balai pertemuan, wajah-wajah penuh harap, dada berdebar-debar, seakan mereka sedang menyaksikan final Piala Dunia!

Para Kandidat: Pejuang Berjiwa Besar yang Siap Mengubah Sejarah!
Di setiap sudut RT, muncul sosok-sosok tangguh dengan visi luar biasa. Di RT01/04, Nana Suryana kembali menduduki takhta tanpa perlawanan—sosok pemimpin yang sudah teruji!

Begitu pula di wilayah RT05, RT06 dan RT07/04 yang dipunggawai oleh para petahana seperti Rosdiana, Ari Wijayanto dan Yeyen Daryanto.
Mereka seolah tidak memiliki lawan sehingga warga menyerukan Aklamasi untuk ketiga petahana.

Hal serupa terjadi di RT08/04, di mana Yanti Herawati melenggang mulus menggantikan Tri Winarti, seolah tak ada yang berani menantangnya.

Namun, ketegangan sejati terjadi di RT09/04! Agus Isnanto, sang petahana, harus mempertahankan tahtanya melawan Saiful Bahri. Adu strategi dan visi pun mewarnai pemilihan.
Saat suara dihitung, ketegangan mencapai puncaknya! Agus Isnanto akhirnya menang tipis dengan 26 suara, meninggalkan Saiful Bahri dengan 18 suara.

Drama tak berhenti di situ! Di RT10/04, sebuah dinasti kepemimpinan lahir! Dika, sang penerus, siap mengambil tongkat estafet dari ibundanya, Ida Farida, dalam perjalanan kepemimpinan yang penuh tanggung jawab.
Sementara di RT11/04, sejarah baru tercipta! Simon Sidik, yang telah bertahan beberapa periode, harus legowo mundur karena aturan Pergub.
Pertarungan sengit antara Rifki Rahandika, Pratiwi, dan Guntur Maryanto akhirnya dimenangkan oleh Guntur Maryanto dengan 17 suara, menjadikannya pemimpin baru yang siap membawa perubahan besar!
Tak kalah menegangkan, RT12/04 menjadi saksi bisu persaingan antara Aan Suherlan dan Ridwan Setiawan. Suara demi suara dihitung, ketegangan mencapai puncaknya!
Akhirnya, Aan Suherlan, sang petahana, kembali mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin dengan 39 suara, meninggalkan Ridwan Setiawan di belakang dengan 10 suara.
Hari Pemilihan: Drama, Tangis, dan Sejarah yang Tercipta!
Hari itu, balai pertemuan berubah menjadi arena pertarungan demokrasi yang mendebarkan! Para pendukung menahan napas saat kertas suara dibuka satu per satu.
Bahkan burung-burung pun tampak enggan berkicau, seakan tahu bahwa ini adalah momen paling krusial dalam sejarah lingkungan kita!
Setiap detik terasa seperti adegan klimaks dalam film laga! Beberapa warga tak sanggup menahan ketegangan, ada yang menggigit jari, ada yang menutup mata, bahkan ada yang menitikkan air mata haru saat pemenang diumumkan!
Era Baru Telah Dimulai!
Dengan penuh semangat, para Ketua RT terpilih siap membawa perubahan besar! Mereka bukan sekadar pemimpin, mereka adalah penjaga harmoni, pahlawan lingkungan, dan simbol harapan bagi warganya!
Selamat kepada Ketua RT untuk masa bakti 2025-2030! Semoga lingkungan kita di Jalan Slamet Riyadi IV, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur semakin makmur, tenteram, dan menjadi contoh bagi RT lainnya di seluruh negeri! (ALN)