Duel Dua Tekad: Priyanto dan Suparlan Bertarung Demi RW 04 yang Lebih Hidup
JAKARTA – RW 04 tengah bergolak. Udara perkampungan di Jalan Slamet Riyadi IV, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur seakan berbisik, menantikan siapa yang akan menggenggam tongkat estafet kepemimpinan.
Dua nama kini menggetarkan lorong-lorong rumah warga: Priyanto sang penantang, dan Suparlan sang petahana.

Di balik wajah tenangnya, Priyanto menyimpan bara perjuangan. Ia bukan sekadar rival; ia pewaris sebuah amanat suci. Mendiang Teguh Waluyo, Ketua RW sebelumnya, pernah menitipkan pesan yang mengendap di hatinya: “Teruskan perjuangan ini.”
Namun waktu kala itu menjerat Priyanto dengan kesibukan, hingga ia tak sempat menjemput amanat tersebut. Kini, angin perubahan membisikkan namanya kembali.

“Jika nanti saya terpilih menjadi Ketua RW,” ujar Priyanto dengan suara yang menggema dalam hati para pendengar,
“Saya akan mengkoordinir para RT. Visi saya sederhana: saya ingin RW 04 dipenuhi senyum dan tawa. Saya ingin mengadakan tour warga, membangun jembatan komunikasi di antara kita.”
Misinya mengalir seperti sungai yang menyejukkan: menghidupkan semangat kesehatan, menggelar senam bersama, khususnya bagi para warga yang telah menapaki usia emas.

“Siapapun yang terpilih, kita tetap harus rukun, damai, dan saling berbagi,” lanjutnya. “Tetangga adalah saudara, kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan batin kita. RW 04 harus lebih baik, lebih melayani.”
Namun di ujung lorong yang lain, Suparlan berdiri tegak, bagai benteng yang tak bergeming. Membawa bendera bertuliskan: “Tas Tes: Cepat, Tepat, Bermanfaat.” Bukan sekadar jargon, melainkan janji yang dibalut aksi nyata.
“Satu Tim, Satu Tujuan,” tegas Suparlan, suaranya menusuk hingga ke akar semangat RW 04. “Saya akan menjaga lingkungan tetap aman, nyaman, dan harmonis. Saya merangkul instansi Kepolisian, siap siaga 24 jam demi warga.” Tegasnya.

Tak hanya itu, Suparlan berjanji untuk memudahkan segala kegiatan warga, memelihara kebersihan, merapikan parkir, dan menata wajah lingkungan hingga bercahaya. RW 04, seakan berdiri di persimpangan, menatap dua jiwa besar ini dengan harapan yang membuncah.
Akankah semangat baru membakar langkah ke depan? Ataukah keteguhan lama akan terus menjadi pilar kekuatan? Waktu, sang penentu abadi, tengah menyiapkan jawabannya. (RXC/ALN)