Fangkar Umran, Maestro Bisnis Askrindo yang Bawa Laba Fantastis
Portal Kawasan, JAKARTA – Di balik performa cemerlang PT Askrindo sebagai salah satu pemain utama di industri penjaminan nasional, berdiri sosok maestro manajemen dan bisnis: Fangkar Umran.
Dengan gaya sederhana namun visi kepemimpinan yang tajam, Direktur Utama Askrindo ini sukses membawa perusahaan meraih laba yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.
Lahir di Soppeng, Sulawesi Selatan, 1 Januari 1964, Fangkar menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin (1987), dan kemudian meraih gelar Magister Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Gadjah Mada pada 2013.
Rekam jejak akademiknya yang kuat berpadu dengan kecakapan praktis di lapangan, menjadikannya salah satu figur paling diperhitungkan di sektor keuangan tanah air.
Sebelum memimpin Askrindo, Fangkar telah menempati sejumlah posisi strategis di grup BRI. Ia pernah menjabat sebagai Pimpinan Wilayah BRI Jakarta 2 (2018–2020), lalu dipercaya menjadi Direktur Utama PT BRI Asuransi Indonesia pada periode 2020–2023.
Sejak itu, estafet kepemimpinan membawanya ke Askrindo, di mana ia langsung tancap gas melakukan transformasi signifikan.
Tak hanya piawai di balik meja kerja, Fangkar juga aktif sebagai pembicara di berbagai forum bisnis bergengsi seperti Investor Daily Summit. Ia mengantongi sertifikasi dari Wealth Management Association, membuktikan kiprah nyatanya dalam pengelolaan keuangan dan aset.
“Pengalaman luas di sektor perbankan dan asuransi memberi saya perspektif menyeluruh tentang kebutuhan industri. Kami terus berinovasi dan melakukan akselerasi bisnis agar Askrindo tidak hanya tumbuh, tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Fangkar.
Di bawah komando Fangkar Umran, Askrindo berkembang menjadi perusahaan penjaminan kredit yang tangguh dan adaptif. Dukungan bagi pelaku usaha nasional terus diperkuat melalui produk asuransi yang responsif terhadap dinamika pasar.
Fangkar meyakini bahwa masa depan Askrindo bertumpu pada pengawasan yang presisi, strategi bisnis yang adaptif, serta inovasi manajerial yang berkelanjutan.
Semua itu menjadi kunci dalam memperkuat kinerja perusahaan dan menghadirkan layanan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat dan pelaku usaha. (AGS/ALN)