Gelombang PHK Mengguncang! Puisi “Traumatik” Melejit Hingga ke Australia
Portal Kawasan, JAKARTA – Indonesia kembali diguncang gelombang PHK besar-besaran! Sebanyak 10.669 pekerja harus kehilangan pekerjaan mereka hanya dalam sebulan pertama tahun 2025! Industri tekstil terdampak paling parah, dengan 8.504 karyawan PT. Sritex Sukoharjo dan ratusan lainnya dari berbagai perusahaan lainnya dipaksa angkat kaki.
Di tengah badai ini, seorang penyair dan jurnalis senior, Pulo Lasman Simanjuntak, mencurahkan kepedihannya dalam puisi berjudul “Traumatik”—sebuah karya yang kini tidak hanya menjadi koleksi Perpustakaan HB Jassin dan Perpustakaan Nasional, tetapi juga menembus hingga salah satu perpustakaan terbesar di Melbourne, Australia!
Jurnalisme Cetak Runtuh, PHK Wartawan Mengganas!
Tak hanya buruh pabrik, pekerja pers juga terjungkal dalam gelombang PHK yang makin menggila. Media cetak berjatuhan satu per satu, tersapu oleh arus digital dan kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mengancam eksistensi wartawan tradisional. Sejak tahun 2000-an, lebih dari 19 media besar telah gulung tikar!
“Sejak 1997 saya sudah merasakan pahitnya di-PHK, dan kini, situasi lebih mengerikan! Media cetak runtuh, media online menggila, media sosial bikin berita viral seenaknya, dan sekarang AI mulai menggerogoti jurnalisme!” seru Pulo Lasman dengan getir.
PHK, Krisis, dan Doa Yang Menguatkan
Dengan ekonomi yang semakin terpuruk, pemangkasan anggaran pemerintah yang mencapai Rp 750 triliun, dan ancaman krisis yang tak berkesudahan, jutaan rakyat Indonesia semakin sulit bertahan.
“Hanya satu jalan—banyak berdoa dan terus berkarya! Menulis, menulis, dan menulis, sampai kita semua turun ke dunia orang mati!” pungkas Pulo Lasman dengan penuh makna.
Apakah ini akhir dari jurnalisme cetak di Indonesia? Atau akan lahir babak baru dalam dunia pers? Yang jelas, badai PHK masih jauh dari reda! Bersiaplah! (RFK/ALN)