Iin Mutmainnah Siap Tuntaskan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Lewat Program Prioritas di Dinas PPAPP DKI
JAKARTA – Usai resmi dilantik sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah langsung tancap gas dengan menetapkan sejumlah program prioritas. Fokus utamanya: menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di ibu kota.
“Salah satu yang jadi perhatian kami adalah pendataan dasawisma,” kata Iin saat ditemui pada Kamis (8/5).
Dalam upayanya menanggulangi kekerasan, Iin menegaskan pentingnya intervensi yang terkoordinasi dan sinergis. Salah satu strategi yang diandalkannya adalah optimalisasi peran Pos Sahabat Perempuan dan Anak (Pos Sapa) yang tersebar di seluruh Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Pos Sapa akan menjadi garda terdepan dalam menerima laporan masyarakat dan memetakan persoalan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Tak hanya soal perlindungan, Iin juga menyoroti pemberdayaan perempuan sebagai pilar penting pembangunan keluarga. Ia berkomitmen memperkuat peran Gerakan PKK melalui implementasi 10 program pokok yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Salah satu aspek vital yang akan digarap serius adalah pendataan dasawisma secara akurat dan terpadu.
“Pendataan yang tepat menjadi dasar bagi kebijakan yang efektif. Ini tidak bisa dilakukan sendiri, butuh kolaborasi, terutama dengan BKKBN,” ujar Iin.
Dalam hal pengendalian penduduk, Iin juga menyusun langkah strategis. Ia menyatakan akan menjalin kerja sama erat dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) guna mewujudkan program yang berdampak nyata bagi warga Jakarta.
Meski berbagai program telah disiapkan, Iin menegaskan bahwa dirinya akan lebih dulu melakukan pemetaan internal dan mendengar masukan dari timnya sebelum meluncurkan program unggulan.
“Kita mulai dengan mendengar dulu dari tim. Setelah itu, baru kita susun program prioritas. Tapi yang pasti, kami akan mendukung penuh quick win dari Pak Gubernur, terutama dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” pungkasnya. (RXC/ALN)