Indonesia Makin Kuat Jadi Basis Produksi Mobil? Daihatsu Siap, Asal Konsumen Masih Bisa Beli!
Portal Kawasan, KARAWANG – Di tengah lesunya daya beli masyarakat dan penurunan penjualan mobil hingga 13,9% tahun ini, Daihatsu justru semakin percaya diri dengan memperluas pabriknya di Karawang.
Dengan investasi sebesar Rp2,9 triliun, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memastikan bahwa Indonesia akan tetap menjadi “dapur produksi” global mereka, meskipun rakyatnya sendiri makin sulit membeli mobil.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, pun menyambut langkah ini dengan penuh optimisme. “Terima kasih atas kepercayaannya pada Indonesia sebagai hub otomotif global. Semoga makin banyak mobil yang bisa kita produksi… dan semoga juga masih ada yang bisa beli,” ujarnya dengan penuh harapan.
Daihatsu sendiri tampaknya paham bahwa pasar dalam negeri sedang tidak baik-baik saja. Namun, mereka tetap yakin bahwa dengan kapasitas produksi hingga 530 ribu unit per tahun, pabrik barunya akan terus mengisi pasar domestik dan ekspor.
“Kalau masyarakat lokal masih mikir-mikir beli mobil, ya kita ekspor saja!” ujar Yasushi Kyoda, Presiden Direktur PT ADM, dengan nada diplomatis.
Sementara itu, pemerintah tetap berusaha menjaga daya beli masyarakat dengan berbagai kebijakan. Salah satunya adalah imbauan agar produsen mobil mau menyesuaikan harga dan mengurangi margin keuntungan.
Sayangnya, belum ada tanda-tanda harga mobil turun, jadi masyarakat masih harus bersabar—atau mulai melirik kendaraan alternatif seperti sepeda lipat.
Di sisi lain, perluasan pabrik ini diklaim mendukung industri kecil dan menengah dengan tingkat lokalisasi hingga 80%. Artinya, banyak pemasok lokal yang ikut kebagian rezeki dari proyek ini.
“Semoga industri otomotif kita tetap kuat, entah untuk pasar dalam negeri atau cuma buat ekspor,” tambah Menperin dengan optimisme khas pejabat pemerintah.
Dengan segala tantangan yang ada, satu hal yang pasti: produksi mobil di Indonesia tetap jalan, meskipun pembelinya entah ada di mana. (ARF/ALN)