IREKA: Menyulam Berkah dari Sampah, Menenun Harapan dari Kesadaran
Portal Kawasan, JAKARTA – Di bawah rindangnya tenda sederhana yang berdiri di Lapangan IREKA Rayon IV, di Jalan Kesatrian X, RW 03 Kelurahan Kebon Manggis kembali mencatatkan jejak sejarah, Minggu (22/6).
Bukan sekadar perayaan ulang tahun, tapi sebuah refleksi kolektif tentang bagaimana kerja keras, ketulusan, dan kepedulian bisa mengubah wajah lingkungan. Bank Sampah IREKA Rayon IV kini genap berusia empat tahun, sebuah perjalanan panjang yang sarat makna.

Aris Suroto, Ketua Panitia HUT Bank Sampah IREKA Rayon IV, berdiri tegap di atas panggung kecil. Suaranya lantang namun penuh kehangatan. “Hari ini adalah hari bahagia kita bersama,” ucapnya, membuka pidato yang segera menyentuh nurani warga.
“Bank Sampah ini bukan hanya tempat mengumpulkan limbah, tapi tempat kita menanam kesadaran dan memanen nilai ekonomi dari setiap botol plastik yang kita pisahkan,” imbuhnya.

Kata-kata Aris tidak berlebihan. Dalam empat tahun terakhir, Bank Sampah IREKA telah tumbuh menjadi gerakan akar rumput yang menjalar hingga ke RT 08, RT 11, dan RT 16.
Bekerja sama dengan Unit Pengelola Sampah (UPS) Badan Air dan Dinas Lingkungan Hidup, aktivitas pemilahan sampah di lingkungan ini dilakukan secara rutin dan terukur. Volume penimbangan kian hari kian bertambah, menjadi bukti nyata bahwa perubahan tidak hanya mungkin, tetapi sedang terjadi.

Namun bagi Aris, yang terpenting bukanlah angka. “Kita yang memproduksi sampah, kita pula yang harus bertanggung jawab memilahnya,” tegasnya. Ia percaya, gerakan ini akan terus hidup bukan karena perintah atau imbauan, melainkan karena tumbuhnya kebutuhan dari dalam, kebutuhan untuk hidup sehat, nyaman, dan bermartabat secara ekonomi.
Tak hanya Aris yang menyampaikan semangatnya. Lurah Kebon Manggis, Ibnu Fajar, juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pejuang sampah yang tak kenal lelah. Dalam sambutannya yang mengharukan, Ibnu mengingat kembali awal mula berdirinya bank sampah ini.

“Saya ingat dulu, Mas Aris dan tim masih terseok-seok. Mereka mulai dari nol, dari keterbatasan. Tapi hari ini, Alhamdulillah, RW 03 sudah menjadi bagian dari program unggulan pengelolaan sampah berbasis komunitas,” ucapnya dengan suara bergetar. “Ini semua karena kerja keras dan keikhlasan kita bersama.”
Menurut Ibnu, Bank Sampah IREKA bukan hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, memperkuat solidaritas, dan bahkan membuka peluang ekonomi baru. Kini, RW 03 telah menjadi contoh yang ditiru oleh RW lain di Kelurahan Kebon Manggis, seperti RW 01, RW 02, dan RW 04.

Sementara itu, Heri Suprianto, Ketua RW 03 juga menyatakan, nank sampah ini telah mengangkat derajat kita sebagai warga yang peduli dan bertanggung jawab. “Ini bukan lagi sekadar proyek, tapi gaya hidup,” ujarnya bangga.
Heri pun mengajak warga untuk terus memperkuat gerakan ini mulai dari rumah. “Mulailah dari memilah. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit kebaikan,” pungkasnya.
Perayaan ulang tahun keempat ini ditutup dengan doa bersama dan penampilan seni dari warga. Namun sesungguhnya, makna terbesar dari perayaan ini adalah kesadaran kolektif yang semakin matang: bahwa sampah bukanlah musibah, melainkan tambang berkah, jika dikelola dengan hati, tekad, dan cinta lingkungan.
“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan keberanian dalam setiap langkah kita,” tutup Heri dengan penuh harap. (AGS/RXC/ALN)