Jalan Slamet Riyadi: Jejak Pejuang di Punggung Kota
Portal Kawasan, JAKARTA – Di antara deru kendaraan dan hiruk-pikuk kota, ada sebuah jalan yang membawa nama seorang pejuang.
Jalan Slamet Riyadi di Matraman bukan sekadar aspal dan trotoar, melainkan guratan sejarah yang tertanam di punggung Jakarta.
Ia adalah jejak langkah seorang pemberani yang berlari menantang penjajah, berjuang demi tanah air yang merdeka.

Slamet Riyadi bukan sekadar nama, ia adalah nyala api yang tak pernah padam. Seorang pemuda gagah dari Surakarta yang sejak remaja telah menghunus tekad di medan perang.
Ketika Republik ini masih bayi dan diguncang penjajahan kembali, ia berdiri di garis depan, melawan Belanda dalam Revolusi Nasional.
Pedangnya bukan sekadar senjata, tapi sumpah untuk tanah kelahirannya—Indonesia harus bebas, atau ia gugur dalam usaha itu.

Waktu berlalu, dan Slamet Riyadi akhirnya takluk di medan perang, bukan karena takut, tetapi karena takdir seorang pahlawan memang ditulis dalam tinta pengorbanan.
Namun, namanya tidak mati. Ia diabadikan dalam jalanan, menjadi nadi bagi ribuan kaki yang melintasinya setiap hari.

Jalan Slamet Riyadi di Kebon Manggis, Matraman kini sibuk, dijejali kendaraan yang berpacu dengan waktu. Tapi di bawah lapisan aspal yang panas, jejak perjuangan masih terasa.
Setiap deru mesin, setiap langkah pejalan kaki, adalah pengingat bahwa jalan ini pernah ditorehkan oleh darah seorang pejuang, seorang pemuda yang tak pernah mundur meski maut menunggu di ujung perjalanan. (RZK/ALN)