Kebon Manggis Bersiap Menyambut Pemimpin Baru: RW yang Dirindukan Warga
JAKARTA – Kebon Manggis mulai melakukan sosialisasi pemilihan Ketua RW. Kegiatan ini menjadi ajang bertemunya para pemangku kepentingan, dan lebih dari itu—para pemangku harapan.
Para Ketua RT hadir, bukan sekadar sebagai individu, tetapi sebagai perpanjangan suara warga yang mereka wakili. Mereka duduk sejajar, menyatukan pandangan, dan berupaya meramu masa depan lewat satu keputusan penting.
Hadir juga dalam sosialisasi ini, Aiptu Purnomo selaku Babinkamtibmas, Babinsa Matraman, Serda Muhammad, Ketua LMK, Rudi Hartono serta LMK lainnya dari RW 01-04, serta para ASN di Kelurahan Kebon Manggis.

Nantinya, struktur kepengurusan RW pun mesti disiapkan. Para tokoh masyarakat, yang selama ini dikenal bukan hanya lewat nama, tetapi juga kiprah nyata di lingkungan, turut dilibatkan sebagai panitia pemilihan.
Kriteria calon Ketua RW pun mulai dirumuskan. Integritas dan dedikasi menjadi syarat mutlak—harga mati yang tak bisa ditawar. “Jangan cari masalah, tinggal sepakati saja,” ujar Ronny Yuswandi, Kasipem Kelurahan Kebon Manggis, Jumat (11/04/2025).
Ia menegaskan bahwa Kebon Manggis ingin bergerak tanpa dibebani perdebatan yang tak perlu. “Waktu terus mengetuk, dan deadline pun mendesak,” tambahnya. Notulen rapat menjadi saksi bisu dari setiap keputusan yang dicapai bersama.
Pasal 3 poin 6 tentang tata tertib pemilihan kini menjadi acuan yang dikaji dengan cermat. Apakah sejalan dengan arahan Pergub? Apakah cukup mengakomodasi semangat kebersamaan yang menjadi ruh dari kehidupan warga?

Ibnu Fajar, Lurah Kebon Manggis juga menambahkan bahwa rangkaian pemilihan Ketua RW akan dilaksanakan mulai tanggal 11 April hingga 27 April 2025. “Jangan sampai masuk bulan Mei,” tegasnya. “Ini bukan sekadar pemilihan, tapi tentang bagaimana kita bisa melayani warga dengan lebih baik,” ujarnya.
Kini Kebon Manggis menanti. Bukan dalam diam, melainkan dalam harap. RW baru bukan hanya sekadar jabatan administratif, melainkan wajah dari cita-cita bersama yang ingin diwujudkan.
Sebagaimana pepatah mengatakan, “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.” Pepatah ini pun menjadi cerminan dalam menentukan sosok pemimpin: bahwa seorang RW akan meninggalkan jejak dan warisan, bukan hanya bagi hari ini, tetapi bagi generasi yang akan datang. (AGS/ALN)