Kemenhub Pastikan Transportasi Laut ke Pulau Enggano Tetap Berjalan Meski Alur Dangkal
Portal Kawasan, JAKARTA – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memastikan bahwa layanan transportasi laut dari dan menuju Pulau Enggano, Bengkulu tetap berjalan normal, meskipun saat ini tengah terjadi pendangkalan di alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai akibat sedimentasi.
Akibat kondisi tersebut, kapal-kapal berukuran besar tidak bisa bersandar langsung di kolam pelabuhan. Namun demikian, Kemenhub menerapkan skema Rede Transport sebagai solusi agar pelayanan tetap berlangsung.
Skema ini memungkinkan embarkasi dan debarkasi dilakukan di luar kolam pelabuhan dengan dukungan armada milik KSOP Kelas III Pulau Baai serta kerja sama dari TNI AL, Basarnas, Polairud, dan nelayan setempat.
“Pelayanan tidak berhenti. Kami tetap hadir untuk masyarakat Enggano. Saat ini layanan dilakukan melalui metode khusus dengan pengawalan berbagai pihak,” ujar Dirjen Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud.

Untuk mempercepat normalisasi, Ditjen Hubla menugaskan PT Pelindo Regional 2 melakukan pengerukan alur pelayaran. Tahap pertama ditargetkan selesai akhir Juni 2025 dengan kedalaman hingga -4 meter LWS dan volume pengerukan 99.000 m³, yang saat ini progresnya telah mencapai 95 persen. Selanjutnya, pengerukan lanjutan akan dilakukan hingga kedalaman -6,5 meter LWS dengan volume mencapai 701.000 m³.
“Pengerukan menjadi prioritas agar layanan bisa kembali optimal. Kami memahami pentingnya transportasi laut bagi warga Enggano,” tegas Masyhud.
PT Pelindo mengerahkan lima unit Cutter Suction Dredger (CSD), tiga tug boat, empat excavator apung, dua welder, dan dua bulldozer demi mempercepat proses tersebut.
Selama pekerjaan berlangsung, rute Bengkulu–Pulau Enggano tetap dilayani kapal KMP Pulau Tello milik PT ASDP Indonesia Ferry. Pelayanan disesuaikan dengan kondisi cuaca, ketersediaan bahan bakar, dan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran. Sebagai alternatif, Pelabuhan Linau Bintuhan juga dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran logistik dan penyeberangan.
“Kami terus berkoordinasi lintas lembaga agar layanan masyarakat tidak terganggu. Transportasi laut ke Pulau Enggano tetap berlangsung, dan kami akan terus tingkatkan kualitas pelayanannya,” tutup Dirjen Masyhud. (AGS/ALN)