Kemenparekraf dan IUMKM Indonesia Sepakat Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif
JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, khususnya yang digerakkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam pertemuan strategis bersama Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (IUMKM) Indonesia, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Irene Umar menegaskan pentingnya membangun ekosistem yang berpihak pada pelaku usaha kreatif di daerah.
“Kami berkomitmen mendorong ekonomi daerah melalui penguatan infrastruktur dan dukungan nyata untuk pelaku UMKM kreatif,” ujar Wamenparekraf Irene di Gedung Autograph Thamrin Nine, Jakarta.
Dalam audiensi tersebut, Irene memaparkan berbagai program unggulan Kemenparekraf, termasuk Ekraf Hunt, sebuah platform data yang menampilkan potensi lokal sekaligus menjadi fondasi pengembangan creative hub di berbagai daerah. Program ini dilaksanakan lewat kerja sama erat dengan dinas ekonomi kreatif setempat.

Irene juga memperkenalkan program Emak-Emak Matic, yang bertujuan meningkatkan literasi digital dan memberdayakan perempuan melalui pendekatan gotong royong lintas sektor. Ia pun mendorong pemanfaatan program Koperasi Desa Merah Putih dari Kementerian Koperasi sebagai alternatif pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Kunci pengembangan usaha kreatif terletak pada branding yang kuat dan literasi keuangan yang memadai. Kami mendorong agar usaha tidak lagi berfokus pada kuantitas, tetapi personalisasi produk,” tegasnya.
Dalam kolaborasi lintas kementerian, Kemenparekraf juga aktif mendampingi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kreatif, serta membantu koperasi yang sudah berjalan agar dapat mengakses dana bergulir dari LPDB.
Irene menambahkan, pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR agar pelaku ekonomi kreatif bisa mengakses program perumahan dengan DP 1% dan cicilan ringan, sebagai wujud hadirnya negara dalam pemenuhan kebutuhan dasar komunitas kreatif.

Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, turut menyoroti kekuatan sektor ini. “Ekonomi kreatif memiliki keunggulan pada nilai tambah berbasis inovasi dan kreativitas. Ini yang harus terus kita dorong agar kontribusinya terhadap PDB, ekspor, dan penciptaan lapangan kerja semakin besar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum IUMKM Indonesia, Hermawati Setyorinny, menyambut positif langkah Kemenparekraf. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap banyaknya program konkret yang telah dijalankan.

“Kami tidak menyangka programnya sudah sejauh ini. Artinya, Kemenparekraf benar-benar responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha,” ujar Hermawati, yang menyebutkan IUMKM kini memiliki 500.000 anggota, dan 10.000 di antaranya sudah mendapat pendampingan intensif.
Ia berharap sinergi antara pemerintah dan asosiasi terus diperkuat, terutama dalam menyosialisasikan program strategis seperti Treasure Hunt dan Emak-Emak Matic ke seluruh penjuru Indonesia.
Audiensi tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Bidang Kerja Sama Usaha IUMKM Sandi Suwardi Hasan, Ketua DPW IUMKM Jabar Reza Rizky Hermawan, Plt Direktur Jasa TIK Harry Noor Sukarna, serta Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fahmy Akmal. (STI/ALN)