Ketika Dunia dalam Genggaman Manusia, ini yang Terjadi!
Portal Kawasan, JAKARTA – Di lembah sunyi yang berselimut cahaya wahyu, Nabi Musa berdiri, menyibak kabut keingintahuan. Tatapannya menembus cakrawala, mencari makna di balik tirai rahasia Ilahi. Dalam hatinya tumbuh pertanyaan, dan di hadapannya, Malaikat Jibril hadir sebagai utusan jawaban.
”Wahai Jibril,” Musa bertanya dengan suara yang membawa gelombang pencarian, “Apakah Allah pernah mengantuk?”
Malaikat Jibril tersenyum lembut, laksana angin yang membelai dedaunan. Ia membawa sebuah gelas berisi air bening, memantulkan langit yang tanpa batas.
”Wahai Musa, Allah mengirimkan salam kepadamu. Peganglah gelas ini dengan tanganmu. Jangan kau letakkan, jangan kau pindahkan, hingga Allah memerintahkanmu.”
Musa menerima gelas itu, jemarinya melingkari dinding kaca yang rapuh. Hari pun beranjak dalam pusaran waktu. Matahari bergeser dari puncak hingga tenggelam, dan kegelapan mulai merayap di ufuk. Beban yang tampak ringan perlahan menjadi ujian, merayap ke dalam otot, menelusup ke dalam kelopak mata yang kian berat.
Musa bertahan. Namun tubuhnya, yang terikat oleh hukum dunia, tak mampu melawan kodrat kelelahan. Saat kantuk merayunya ke dalam mimpi, genggamannya melemah, dan… gelas itu jatuh dan Pecah.
Suara kaca yang remuk membelah keheningan, memantulkan gema di dinding waktu. Air mengalir di tanah, melebur tanpa bentuk, seperti kebinasaan yang datang tanpa peringatan.
Musa tersentak bangun, napasnya memburu. Di hadapannya, Jibril kembali hadir, membawa pesan dari yang Maha Hidup, yang tak pernah tidur.
”Wahai Musa,” suara Jibril mengalun bagaikan angin yang menyentuh lautan, “Allah mengirimkan salam kepadamu dan berfirman: Jika Aku mengantuk dan tertidur sekejap saja, maka alam semesta akan hancur seperti gelas yang kau pegang tadi.”
Musa tertunduk, dadanya bergetar. Kini ia memahami kebesaran-Nya, Dzat yang tak tersentuh lelah, tak tersentuh kantuk. Langit dan bumi tegak dalam genggaman-Nya, tak goyah oleh waktu, tak luluh oleh keletihan.
Dan di bawah langit yang dipenuhi bintang, Musa pun bersujud dalam kepasrahan, mengagumi keagungan Rabb-nya, yang tidak mengantuk dan tidak tidur. (AGS/ALN)
Maret 16, 2025 @ 10:09
Kalau manusia diamanatkan untuk memegang kekuasaan ya gak bakalan bener, pasti hancur…kaya yg terjadi di negeri konoha ini!
Maret 16, 2025 @ 10:12
Allah SWT tidak pernah tertidur..😇😇😇