Kisah Raja di Tanah Pasundan yang Taklukkan Samudra dan Pegunungan
JAKARTA – Di sebuah negeri yang diselimuti kabut harum bunga dan desir angin pegunungan, hiduplah seorang raja berjuluk harimau bijaksana bernama Prabu Siliwangi. Ia bukan sembarang harimau, melainkan raja segala raja yang memimpin rimba raya bernama Pajajaran, negeri yang bentangan tanahnya sejauh matahari terbit hingga matahari tenggelam di ufuk barat.
Prabu Siliwangi dikenal bukan hanya karena kekuatan cakarnya, tetapi karena ketajaman nalarnya. Dalam setiap keputusan, ia ibarat mata air di tengah kemarau panjang, menyegarkan hati rakyat dan menumbuhkan harapan.
Hutan, sungai, pegunungan, hingga pantai-pantai yang diterpa ombak tunduk di bawah kuasanya, bukan karena ketakutan, tapi karena kasih yang ia tebar seperti embun pagi.
Wilayah kekuasaannya membentang bagai permadani hijau yang dijahit dari lembaran-lembaran hutan lebat, sawah subur, dan desa-desa yang damai.
Dari Pakuan Pajajaran di jantung negeri hingga pesisir barat yang bersentuhan dengan samudra, Prabu Siliwangi menjaga tanahnya seperti seorang ibu yang merawat anak dalam dekapannya.
Kepiawaian sang raja dalam membaca tanda-tanda alam dan menata negeri membuat para pembesar dari kerajaan seberang datang membawa persembahan, mengharapkan petuah dan perlindungan.
Ia ibarat pelita di malam gulita, menerangi jalan bagi siapa saja yang mencari keadilan dan kebenaran.
Di balik kekuasaan itu, Prabu Siliwangi menanamkan pesan abadi: bahwa kekuatan sejati bukan diukur dari seberapa luas hutan yang dikuasai, tapi dari seberapa dalam kasih yang ditanam di hati setiap penghuni negeri. (RXC/ALN)