Layar Takdir Sang Kepiting: Perjalanan Seorang Pria Cancer
Portal Kawasan, JAKARTA – Di lautan luas kehidupan, ada satu bahtera yang berlayar dengan hati sebagai kompas dan kenangan sebagai angin penggeraknya. Nahkoda dari kapal ini adalah seorang pria berzodiak Cancer, yang lahir di bawah naungan bulan perak dan arus pasang surut emosi.
Seperti kepiting yang berjalan miring, pria Cancer tidak pernah menempuh jalannya secara langsung. Ia bergerak dengan hati-hati, melangkah ke samping sebelum akhirnya mencapai tujuannya. Bukan karena takut, tapi karena ia paham bahwa tidak semua perjalanan harus dilalui dengan tergesa-gesa.
Di balik cangkangnya yang keras, tersembunyi kelembutan yang tak terduga. Ia adalah samudra luas yang menyimpan kisah-kisah lama, gelombang-gelombang kenangan yang terus berbisik di setiap sudut hatinya.
Namun, layaknya laut yang tenang dapat berubah menjadi badai dalam sekejap, pria Cancer pun bisa menjadi ombak besar yang tak terduga ketika hatinya terluka.
Ketika mencintai, ia seperti bulan yang setia mengitari bumi—selalu ada, selalu menerangi meski kadang tersembunyi di balik awan. Tapi jangan coba-coba melukai hatinya, sebab meski tampak lemah, ia memiliki capit yang siap mencengkeram dan tak melepaskan begitu saja.
Hari ini, pria Cancer masih mengarungi lautan takdirnya, mengikuti arus yang membawanya ke berbagai dermaga kehidupan. Ia tak pernah benar-benar mencari petualangan, tetapi ia selalu menemukan cerita di setiap gelombang yang ia lewati. Entah akan berlabuh di pelabuhan cinta atau tetap menjelajahi ombak tanpa henti, hanya waktu yang bisa menjawab.
Namun satu hal pasti: selama bulan masih bersinar dan laut masih beriak, pria Cancer akan terus berlayar, mengikuti suara hatinya yang tak pernah keliru. (ALN)