Lebaran 2025: Tiket Pesawat Turun, tapi Disuruh Liburan di Jakarta?
Portal Kawasan, JAKARTA – Pemerintah kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap rakyat dengan menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar wow 13–14% selama musim mudik Lebaran 2025.
Dengan potongan harga yang nyaris bisa untuk beli satu porsi bakso ekstra, masyarakat kini diberikan kesempatan lebih besar untuk pulang kampung—asal tiketnya masih tersedia.

Presiden Prabowo Subianto memastikan segala persiapan berjalan lancar, mulai dari infrastruktur hingga program mudik gratis untuk 100.000 orang.
Angka yang terdengar besar, tapi sayangnya masih jauh dari jumlah pemudik yang bisa mencapai puluhan juta. Setidaknya, bagi yang beruntung dapat tiket gratis, perjalanan akan terasa lebih ringan, meskipun tetap harus berjibaku dengan macet dan antrean panjang.

Yang menarik, Kementerian Pariwisata tampaknya punya strategi unik tahun ini. Selain mendukung kebijakan diskon tiket, mereka juga meluncurkan kampanye #MudikYuk dan #LebaranDiJakartaAja. Kampanye ini punya pesan yang jelas: “Silakan mudik, tapi kalau bisa, jangan semua pergi!”
Bagi yang tidak pulang kampung, Jakarta ditawarkan sebagai destinasi wisata Lebaran. Karena apa? Ya, karena akhirnya jalanan ibukota sepi! Pemerintah berharap masyarakat yang tak mudik bisa ikut meramaikan sektor pariwisata di kota ini, mungkin dengan mengunjungi Monas yang biasanya sudah terlalu sering mereka lihat dari kemacetan sehari-hari.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri optimis kampanye ini akan meningkatkan perputaran ekonomi dan mencapai target 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2025.
Sebuah harapan yang besar, mengingat sebagian besar masyarakat masih sibuk mencari cara agar bisa pulang kampung tanpa harus menguras tabungan atau beradu nasib berburu tiket promo yang jumlahnya tak seberapa.

Jadi, apakah masyarakat akan memilih memanfaatkan diskon tiket yang “murah meriah” ini, menikmati macetnya jalur mudik, atau justru tetap di Jakarta untuk menikmati ibukota yang mendadak tenang? Yang jelas, pemerintah sudah berusaha. Sisanya? Ya, silakan rakyat yang menentukan. (AGS/ALN)