Masjid Jami Matraman: Lentera Zaman yang Menyinari Jakarta
Portal Kawasan, JAKARTA – Di jantung Jakarta Timur, berdiri sebuah lentera yang tak pernah padam. Masjid Jami Matraman, bagaikan pohon tua yang akarnya menghujam dalam sejarah, telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu sejak tahun 1922. Dalam sunyi dan doa, ia menyimpan cerita perjuangan dan harapan.
Pilar Waktu yang Berdiri Kokoh
Masjid ini pertama kali dibangun sebagai tempat bersujud bagi masyarakat sekitar, sebuah rumah spiritual yang menyatukan hati dalam zikir dan doa.
Seiring berjalannya waktu, masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi simpul erat bagi masyarakat yang haus akan ketenangan dan kebersamaan.
Atap Limas, Menara Tinggi: Langit yang Merangkul Doa
Seperti kapal layar yang siap mengarungi lautan spiritual, Masjid Jami Matraman berdiri dengan atap limasnya yang khas.
Menara yang menjulang tinggi seolah menjadi jembatan antara bumi dan langit, tempat di mana panggilan azan mengalun lembut, menggema ke seluruh penjuru, mengundang jiwa-jiwa yang rindu pada ketenangan.
Benteng Perjuangan di Tengah Badai Sejarah
Di masa perjuangan kemerdekaan, masjid ini menjelma menjadi benteng rahasia. Di balik dindingnya yang kokoh, para pejuang berkumpul, merajut strategi demi negeri.
Tak hanya itu, saat perang menghunuskan ketakutan, Masjid Jami Matraman membuka pelukannya bagi mereka yang kehilangan tempat berlindung. Ia menjadi rumah bagi harapan yang nyaris padam.

Jalan Panjang Menuju Keabadian
Seiring bergulirnya waktu, wajah masjid ini mengalami sentuhan pembaruan. Pada tahun 1970-an, ia dipoles agar semakin indah, tanpa menghilangkan jejak sejarahnya.
Kemudian, di era 2010-an, restorasi kembali dilakukan, memastikan bahwa ruh masa lalu tetap bersemayam di setiap sudutnya.
Menjadi Pelita di Zaman Modern
Kini, Masjid Jami Matraman tetap berdiri gagah, menjadi mercusuar bagi umat yang mencari cahaya di tengah hiruk-pikuk kota.
Tak hanya menjadi tempat bersujud, ia juga menjadi destinasi wisata religi, tempat para peziarah sejarah menelusuri jejak-jejak masa silam.
Dalam lantunan doa yang tak pernah putus, masjid ini terus menghidupkan warisan spiritual dan kebangsaan, menjadi cahaya yang tak akan redup oleh waktu. (RZK/ALN)