Matahari Pamit Lebih Cepat, Hujan Ambil Alih Panggung Langit
Portal Kawasan, JAKARTA – Langit tampaknya sedang menulis ulang naskah cuaca. Matahari yang biasanya bertahta gagah di siang hari kini lebih sering menundukkan diri di balik awan kelabu.
Hujan, sang aktor pengganti, tak ingin membuang waktu. Ia turun dengan gemulai, mengetuk atap-atap rumah, membelai dedaunan, dan menyelimuti jalanan dengan cerminan air.
Sejak pagi, angin berembus membawa kabar dingin. Seakan menjadi peniup terompet pertanda, ia mengantar kedatangan sang hujan yang menyapa kota dengan derasnya. Di beberapa sudut, genangan mulai muncul, seperti cermin yang memantulkan kelelahan kota.
Para pejalan kaki mempercepat langkahnya, menyembunyikan diri di bawah payung yang kini berubah menjadi perisai pribadi. Kendaraan melaju perlahan, lampu-lampu jalan menyala lebih awal, seperti lentera yang berusaha menuntun malam datang lebih cepat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa rombongan awan kelabu masih akan bertahan dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk bersiap menghadapi perjalanan yang lebih basah dan langkah yang lebih hati-hati.
Sementara itu, di balik jendela-jendela rumah, secangkir teh hangat dan selimut tebal menjadi sahabat setia.
Hujan mungkin telah mengambil alih panggung, tapi di hati banyak orang, kehangatan tetap menjadi pemeran utama. (RFK/ALN)