Mengenal Sosok Haji Darip, Pendekar Betawi yang Anti Kompeni
Portal Kawasan, JAKARTA – Kisah para pendekar alias Jawara yang sepanjang hidupnya mengabdi untuk bangsa dan negara, kerap kali menjadi buah bibir di setiap daerah, di Indonesia. Haji Darip, misalnya, ia merupakan putra asli Betawi kelahiran tahun 1886 asal Kampung Jatinegara Kaum. Haji Darip merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Haji Kurdin dan Haji Nyai.
Meskipun hanya menempuh pendidikan nonformal serta belajar ngaji di kampung, pelajaran membaca dan menulis huruf latin justru berhasil diperolehnya saat dirinya berada di balik jeruji besi dan belajar dari temannya.
Tahun 1914-1919 ia dikirim orang tuanya untuk belajar agama Islam di Mekah. Selanjutnya, ia menikah dengan gadis pilihan orang tuanya dan dikaruniai seorang anak. Saat anaknya berumur 2 tahun, isterinya meninggal dan tahun 1937, Haji Darip menikah lagi dengan Hajjah Amidah dan dikaruniai 11 orang putera dan puteri.
Menurut legenda, Haji Darip memiliki jimat yang membuatnya kebal peluru dan tahan bacok. Haji Darip juga dianugerahi ‘aji pengasihan’ yang dapat dengan mudah menaklukan penjahat untuk dijadikan anak buah. Tak hanya itu, ia juga pemilik ilmu maen pukulan yang lihai. Bagi warga Betawi dia disebut sebagai jawara sekaligus pahlawan perjuangan
Haji Darip dan gerombolannya disebut mirip dengan kisah Robin Hood. Mereka kerap kali menjarah kompeni serta kaum bangsawan congkak. Tentu saja hasil jarahan gerombolan Haji Darip akan dibagikan ke warga pribumi Betawi. Daerah kekuasaan H. Darip, dimulai dari Bekasi, Pulogadung, Klender sampai ke Jatinegara. Sepak terjang Haji Darip membuatnya sering dijebloskan ke penjara oleh kompeni.
Haji Darip meninggal 13 Juni 1981. Untuk mengenang jasanya, nama Haji Darip dijadikan nama jalan di daerah Klender menuju Bekasi. Daerah kekuasaan Haji Darip dahulu.