Menjaga Asa: Indonesia dan Mimpi (Nyaris) Mustahil ke Piala Dunia 2026
Portal Kawasan, JAKARTA – Harapan Timnas Indonesia untuk melangkah ke Piala Dunia 2026 masih hidup, meski kini lebih mirip nyala lilin di tengah badai. Kekalahan dari Australia memang bukan skenario terbaik, tetapi jangan khawatir—peluang itu masih ada, setidaknya secara matematis.
Dengan tersisa pertandingan melawan Bahrain, Arab Saudi, dan China di Jakarta serta laga tandang melawan Jepang, Timnas Indonesia dituntut untuk melakukan sesuatu yang jarang terjadi: menang.
Bermain di kandang tentu menjadi keuntungan besar, terutama karena ribuan suporter siap memberikan dukungan penuh—dan sedikit tekanan tambahan, tentunya.
Saat ini, Indonesia berada di posisi keempat Grup C, posisi yang cukup baik untuk tetap bermimpi, tetapi cukup rentan untuk bangun kapan saja.
Dengan keunggulan tipis atas Bahrain berkat selisih gol, Timnas harus berjuang mati-matian untuk mempertahankan asa. Skenario suksesnya cukup sederhana, setidaknya di atas kertas:
- Menang atas Bahrain, China, dan Arab Saudi. (Mudah, kan?)
- Minimal imbang melawan Jepang. (Karena menang di kandang Jepang mungkin hanya terjadi di game FIFA.)
- Berharap pesaing utama tergelincir, karena mengandalkan keberuntungan selalu jadi bagian dari strategi kita.
Jika semua itu terjadi—dan dewi fortuna sedang baik hati—Indonesia bisa mencetak sejarah dengan melangkah ke Piala Dunia 2026.
Tapi tentu, kita semua tahu, jalan menuju impian ini lebih mirip kisah dongeng ketimbang skenario realistis.
Namun, seperti kata pepatah: bola itu bundar, dan harapan akan selalu ada, setidaknya sampai peluit panjang berbunyi. (AGS/ALN)