Menlu RI Desak OKI Bertindak Tegas soal Palestina dan Reformasi Tata Dunia
Portal Kawasan, ISTANBUL – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk lebih keras dan tegas dalam membela Palestina serta mendorong reformasi sistem multilateral global. Seruan itu ia sampaikan saat berbicara di hadapan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 OKI yang digelar di Istanbul, Turki, pada Sabtu (21/6).
“OKI harus lebih vokal dalam memperkuat multilateralisme dan menegakkan hukum internasional,” tegas Sugiono, menyikapi kian memburuknya situasi global, termasuk serangan militer Israel yang kembali memanas, bahkan hingga menyasar Iran.
Dalam pidatonya, Sugiono menyampaikan sejumlah rekomendasi strategis, mulai dari penguatan diplomasi politik untuk Palestina, desakan pengakuan negara Palestina secara luas, hingga ajakan bagi OKI untuk bersatu dalam mereformasi tatanan dunia yang dinilai belum adil dan masih bias terhadap kepentingan negara-negara Global South.
“Sebagai wadah negara-negara Muslim dan bagian dari Global South, OKI tidak boleh lelah memperjuangkan keadilan global dan tatanan dunia yang inklusif,” ujarnya lantang.
Sugiono juga mengecam keras serangan terbaru Israel terhadap Iran dan mengajak seluruh pihak menahan diri serta memprioritaskan jalan diplomasi. Menurutnya, tantangan multilateral saat ini membutuhkan kolaborasi dan solidaritas yang lebih erat antarangggota OKI.
“Hentikan konflik internal, satukan pandangan, dan bertindak nyata. Tanpa itu semua, suara OKI tidak akan pernah didengar dunia,” tukasnya.
Tak hanya soal politik, Menlu RI juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama ekonomi antarnegara anggota OKI. Ia mendorong kolaborasi konkret dalam bidang perdagangan, pendidikan, ilmu pengetahuan, hingga hilirisasi sumber daya alam, sebagai langkah strategis membangun kemandirian dunia Islam.
Konferensi ini dihadiri 50 delegasi negara anggota OKI, termasuk menteri luar negeri dari Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Malaysia, Jordania, dan Azerbaijan. Menlu Turki Hakan Fidan bertindak sebagai ketua konferensi.
Di sela konferensi, Menlu Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Azerbaijan untuk membahas penguatan kerja sama strategis kedua negara dalam kerangka OKI.
Partisipasi aktif Indonesia dalam forum ini menegaskan kembali posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sekaligus salah satu pendiri OKI sejak 1969. (AGS/ALN)