Panggung Mimpi Jadi Neraka: Garuda Muda Hancur Lebur Dibantai 6-0!
JEDDAH – Malam kelabu menyelimuti langit Stadion King Abdullah Sports City, Senin (14/4/2025), saat pasukan Garuda Muda harus menelan pil pahit kekalahan telak dari kekuatan penuh milik Korea Utara di laga Perempat Final yang seharusnya jadi panggung kebangkitan.
Sejak peluit pertama dibunyikan, badai merah Korea Utara langsung mengamuk tanpa ampun. Hanya butuh tujuh menit untuk membuat dinding pertahanan Garuda Muda roboh, ketika Choe Song Nun melepaskan sepakan maut hasil umpan sepak pojok yang menghunjam jantung pertahanan Indonesia. Gawang Garuda Muda pun bergemuruh, seakan mengabarkan datangnya petaka.
Belum sempat pulih dari pukulan pertama, menit ke-19 bencana kedua datang. Tendangan keras Kim You Jin menghantam pemain belakang Indonesia, bola liar itu berbelok arah secara dramatis dan tak terbendung masuk ke gawang Garuda Muda. 2-0, dan angin kemenangan makin berpihak ke tim negeri tirai besi itu.
Babak pertama berakhir dalam kepedihan, dan petaka seakan belum mau berhenti di situ. Memasuki babak kedua, Korea Utara tak memberi ampun. Baru tiga menit berjalan, Ri Yong Bon menambah penderitaan lewat gol ketiga. Skor 3-0 membuat pasukan Merah Putih seperti kehilangan semangat juang.
Gempuran tanpa henti dari sayap dan lini tengah Korea Utara terus mengiris pertahanan Garuda Muda. Di menit ke-60, tangan tak sengaja Kira Putu menyentuh bola di kotak terlarang. Penalti!

Eksekusi mulus membawa skor jadi 4-0. Hanya semenit berselang, Garuda Muda kembali dipaksa memungut bola dari dalam gawangnya 5-0. Layaknya badai topan, Korea Utara tak memberi ruang bernapas.
Seolah belum cukup, menit ke-77 gol keenam mendaratkan pukulan telak bagi Garuda Muda. Skor 6-0 membungkam harapan dan menerbangkan mimpi ke semifinal yang telah susah payah dibangun.
Sebuah malam yang mencabik-cabik harga diri, namun juga menjadi alarm keras bagi sepak bola Indonesia. Kekalahan memilukan ini harus jadi cambuk dan pelajaran berharga sebelum menghadapi tantangan yang jauh lebih berat di Piala Dunia Qatar 2025.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan, karena di ajang yang lebih besar nanti, lawan-lawan tak akan lebih ramah dari malam kelabu di Jeddah ini. (AGS/ALN)