Presiden Prabowo Instruksikan Regulasi TKDN Lebih Fleksibel Demi Daya Saing Industri
JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan instruksi tegas kepada jajaran pemerintahannya untuk melakukan reformasi terhadap kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ia menekankan bahwa regulasi TKDN harus lebih fleksibel dan realistis agar tidak menjadi beban bagi pelaku industri nasional.
Presiden menegaskan pentingnya menyeimbangkan semangat nasionalisme dengan kebutuhan industri untuk tetap kompetitif di pasar global.
“TKDN itu niatnya bagus, soal nasionalisme. Kalau jantung saya dibuka, mungkin yang keluar Merah Putih,” ujar Presiden dalam siaran pers yanh diterima, Kamis (9/4).
“Tapi kita juga harus realistis. Kalau TKDN dipaksakan, industri kita bisa kalah bersaing. Saya setuju, TKDN dibuat fleksibel, bahkan mungkin diganti dengan sistem insentif,” lanjutnya.
Menurut Prabowo, pendekatan regulatif semata dalam penerapan TKDN tidak cukup. Ia menilai bahwa penguatan komponen dalam negeri menyangkut isu-isu mendasar seperti pendidikan, sains, dan teknologi.
“Jangan hanya andalkan regulasi untuk menaikkan TKDN. Kemampuan dalam negeri itu kompleks. Harus dilihat dari sisi pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi,” tegasnya.
Instruksi ini menjadi sinyal kuat dari pemerintah untuk menyesuaikan regulasi demi menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif, khususnya dalam menghadapi tantangan global. (AGS/ALN)
