Ramadhan: Simfoni Cahaya di Langit Keimanan
Portal Kawasan, JAKARTA – Ketika bulan sabit pertama kali muncul di ufuk, tirai langit terbuka untuk menyambut tamu agung yang datang hanya sekali dalam setahun.
Ya..Ramadhan, laksana musim semi bagi jiwa, membawa hujan ampunan yang menyuburkan ladang keimanan.
Dalam sebulan penuh, umat Islam berlayar di samudra ibadah, mendayung dengan doa dan ketakwaan menuju pantai keberkahan.
Gerbang Ampunan yang Terbuka Lebar
Ramadhan adalah perjamuan ilahi, di mana setiap tetes air mata penyesalan menjadi embun yang membersihkan hati. Seperti daun kering yang luruh tertiup angin, dosa-dosa pun berguguran bagi mereka yang berpuasa dengan penuh keikhlasan.
Allah SWT membukakan gerbang ampunan-Nya seluas langit, mengundang setiap hamba yang ingin kembali ke jalan-Nya.
Pahala yang Berlipat Seperti Biji yang Tumbuh Menjadi Hutan
Setiap amal kebaikan di bulan ini tak hanya sekadar benih yang ditanam, melainkan pohon yang berbuah berkali lipat. Sedekah kecil yang diberikan dengan tulus bisa menjelma menjadi ladang pahala yang luas.
Bahkan, satu suapan makanan yang diberikan kepada orang berpuasa bisa menjadi jembatan menuju surga.
Setan Dibelenggu, Jiwa Merdeka
Jika di bulan lain setan berbisik di setiap sudut hati, maka Ramadhan adalah penjaga yang mengunci mereka dalam belenggu. Manusia akhirnya bisa melihat dirinya sendiri di cermin keimanan, tanpa bayangan tipu daya yang biasa menutupi.
Inilah saatnya bagi setiap jiwa untuk menyucikan diri, berjalan menuju cahaya tanpa bayang-bayang kegelapan.
Doa yang Melayang ke Langit Mustajab
Di waktu sahur yang sunyi, di penghujung siang yang melelahkan, hingga detik-detik sebelum berbuka, doa-doa beterbangan seperti burung yang dilepaskan dari sangkar, menuju langit yang terbuka luas.
Ramadhan adalah musim di mana harapan tak hanya dipanjatkan, tetapi juga lebih mudah dikabulkan.
Menjadi Cahaya di Bulan Cahaya
Ramadhan adalah pelita dalam kegelapan dunia, menawarkan jalan bagi mereka yang ingin kembali. Seperti musafir yang menemukan oase di tengah padang pasir, setiap Muslim yang memanfaatkan bulan ini akan menemukan ketenangan dan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Semoga kita semua mampu menangkap cahaya Ramadhan dan membawanya hingga ke bulan-bulan berikutnya. (AGS/ALN)