Sukses di Film TEKA, Ade Maulana Bakal Bikin Film Baru, Penasaran?
Portal Kawasan, JAKARTA – Festival film pendek Jakarta, resmi menobatkan ‘TEKA’ sebagai film pendek terbaik di 2024. Film yang menceritakan kehidupan dan budaya betawi ini berhasil memboyong beberapa trophy di gelaran yang berlangsung di Museum Benyamin Sueb, pada 6-7 September 2024 pekan lalu.
Setidaknya ada 3 trophy, sertifikat beserta uang tunai yang berhasil digondol oleh rombongan dari RW06, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu, yang antara lain; Peraih nominasi film pendek terbaik, Pemeran terbaik, serta Sutradara terbaik dalam film TEKA ini.

Lantas, bagaimana pesan moral yang tersirat pada sebuah film pendek ini? Apa makna filosofi dibalik penamaan TEKA dan mengapa sebagian masyarakat betawi menyukai film tersebut? Mari kita simak ulasan dari Sutradara film TEKA ini!
Ade Maulana Sidik selaku Sutradara film TEKA menegaskan, persiapan untuk membuat naskah ini hanya 1 hari, kemudian reading 3 hari. “Nah, inspirasi dari penamaan ‘TEKA’ pada film ini diambil dari bahasa betawi yang artinya keras kepala. Tapi jika kita coba cek di KBBI, gak ada kata TEKA,” jelas Ade (sapaan akrabnya) saat ditemui Portal Kawasan, Minggu (08/09/2024).

Oleh karena itu, Ade memberikan judul film ini dengan nama ‘TEKA’. Karena menurutnya, Teka itu kata yang unik. “Ia sering digunakan sehari-hari, tapi tidak ada dalam kamus KBBI,” imbuhnya.
Ade berharap, jika suatu saat film Teka ini booming, kata Teka akan masuk dalam kamus KBBI. “Semoga kata ini nantinya bisa masuk dalam kamus KBBI,” tukasnya.
Merujuk pada kesuksesan film Teka, Ade berencana untuk menjadikan RW 06 Kebon Melati, menjadi Kampung Sinema Betawi.

“Insya Allah, tanggal 14 September 2024 nanti, kita akan launching. Tak hanya itu, kami juga akan membuat project terbaru bikin film drama musikal, tapi versi Betawi,” tandasnya.
Ade menilai bahwa kebudayaan itu identik dengan sesuatu yang kaku, oleh karenanya dia akan merubah paradigma tersebut. “Kami ingin suguhkan kebudayaan yang kekinian, lewat komik, animasi maupun film,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Andi Feriyadi, selaku Ketua RT08, menurutnya di RW06 Kebon Melati ini sudah ada sanggar theathernya. Bersama Karang Taruna wilayah, seluruh aktivitas yang membawa nama kampung akan selalu disupport dengan baik.
“Sebagai informasi, tahun sebelumnya kita juga pernah bikin film KBL (kartu bebas laper) dan Alhamdulillah kita dapat juara Favorit di Festival Film Pendek. Sekarang kelanjutannya film Teka dan next bulan Oktober mendatang kita juga akan bikin film lagi,” tuntasnya. (RXK/ARF/ALN)