Terjangan Air Bah Hancurkan Tanjakan Pasir Ringkik, Sumedang Tangguh Melawan Alam
SUMEDANG – Dalam bayang-bayang langit yang muram, bencana air bah mengamuk tanpa ampun di wilayah Kabupaten Sumedang.
Hujan deras mengguyur sejak siang, menyulut kekacauan alam yang menyapu tanjakan Pasir Ringkik, Kecamatan Cisitu, pada Kamis (2/5), dalam pertarungan epik antara manusia melawan alam.
Air yang mengalir deras bagaikan keberanian alam yang tak terbendung, mengantar arus lumpur dan bebatuan ribuan, menyerbu jalanan dan meratakan segala hambatan.
Arus ini tak hanya menghalangi aktivitas warga, namun juga menimbulkan kerusuhan lalu lintas di sekitarnya, seolah alam menantang manusia untuk menghadapi kekuatannya.
Sebelumnya, Bupati Sumedang telah melakukan peninjauan intensif ke lokasi, merencanakan pelebaran selokan sebagai benteng menghadapi musim hujan. Namun, amarah langit hari ini melampaui segala persiapan, dengan curah hujan yang luar biasa membuat volume air mendidih melampaui kapasitas drainase yang telah disediakan.
Dalam situasi genting itu, pasukan tanggap darurat dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang dengan sigap dikerahkan ke medan pertempuran.
Mereka berjuang tanpa lelah, mengevakuasi material-material yang mengancam keselamatan dan membersihkan jalan, berusaha mengembalikan kehidupan normal di tengah badai kekacauan.
Meski langit terus menumpahkan amarahnya, hingga berita ini diturunkan belum ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, waspada tetap menjadi senjata utama warga, mengingat ancaman cuaca ekstrem masih mengintai di ufuk beberapa hari mendatang.
Alam telah menunjukkan kekuatannya, mengingatkan kita bahwa dalam setiap badai, keberanian dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk bertahan. (ANG/ALN)