Reformasi Birokrasi: Senjata Rahasia Pengentasan Kemiskinan, Kemiskinan Kaget Lalu Menghilang
Portal Kawasan, JAKARTA – Pemerintah Indonesia akhirnya menemukan jurus pamungkas untuk menuntaskan kemiskinan: reformasi birokrasi (RB). Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, dengan penuh optimisme mengumumkan bahwa RB bukan sekadar tumpukan kertas kerja dan rapat koordinasi, melainkan alat sakti yang secara langsung bisa membuat kemiskinan menyingkir dengan sendirinya.
“RB Tematik Pengentasan Kemiskinan sudah diterapkan dan hasilnya luar biasa. Kemiskinan langsung sadar diri dan turun 0,97% dalam setahun,” ujar Rini dalam siaran persnya, Sabtu (15/03/2025).
RB Tematik diklaim sebagai strategi jitu yang menyesuaikan diri dengan prioritas nasional. Dari hilirisasi, investasi, sampai reformasi digital, semua dikerahkan untuk memastikan kemiskinan tak lagi punya tempat bertahan. Hasilnya? Investasi melonjak ratusan triliun, angka kemiskinan turun, dan entah bagaimana, semua ini dikaitkan langsung dengan keberhasilan reformasi birokrasi.
“Fakta menunjukkan bahwa semakin banyak instansi yang berpartisipasi dalam RB, semakin cepat kemiskinan mengecil,” tambah Rini, seakan menegaskan bahwa birokrasi kini memiliki kekuatan magis yang mampu mengubah nasib rakyat miskin hanya dengan lebih banyak surat edaran dan sistem digitalisasi.
Dalam rapat tersebut, berbagai rekomendasi diajukan untuk semakin menyempurnakan pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah menyusun Grand Design Pengentasan Kemiskinan, karena, seperti kita tahu, kemiskinan lebih takut pada desain grand daripada solusi konkret di lapangan.

Ditambah lagi, ada strategi berbasis target area yang menyesuaikan karakteristik wilayah, yang tampaknya lebih efektif dibandingkan dengan, katakanlah, kebijakan yang benar-benar menyentuh akar masalah.
Tidak lupa, teknologi digital juga diangkat sebagai solusi utama, dengan sistem berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dengan otomatisasi dan standarisasi, kini kemiskinan tinggal menunggu sistem digital yang benar-benar bisa menangkap keberadaannya dan menghapusnya dengan satu klik.
“Kunci keberhasilan kita adalah birokrasi yang rapi, banyak rapat, banyak data, dan tentunya, optimisme bahwa kemiskinan akan tersentuh dengan cara ini,” pungkas Rini dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, di berbagai pelosok negeri, rakyat miskin masih menunggu reformasi birokrasi yang cukup ajaib untuk mengisi dompet mereka. (AGS/ALN)