Indonesia dan Jepang Perkuat Kemitraan Strategis di Bidang Pertahanan
JAKARTA – Di tengah ketegangan geopolitik yang terus berkembang di kawasan Indo-Pasifik, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengadakan pertemuan penting dengan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Jenderal Yoshida Yoshihide, di kantor Kementerian Pertahanan RI.
Pertemuan tersebut menjadi tonggak baru dalam memperkuat kemitraan strategis kedua negara, khususnya di bidang pertahanan.
Menhan RI menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi Jenderal Yoshida yang telah mempererat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Jepang.
Ia menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus menjalin hubungan yang lebih kuat dengan Jepang, terutama sebagai negara maritim yang memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas kawasan yang vital ini.
Kerja sama kedua negara di bidang pertahanan telah dimulai dengan landasan hukum yang kuat melalui Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan Jepang, yang ditandatangani pada 23 Maret 2015.
MoU ini menjadi pilar bagi berbagai inisiatif strategis yang mencakup pelatihan bersama, pertukaran personel, dan peningkatan kapasitas tanggap darurat.
Jenderal Yoshida, dalam pertemuan tersebut, menekankan pentingnya penetapan tujuan strategis bersama antara Indonesia dan Jepang, yang mencerminkan kesamaan posisi kedua negara sebagai negara maritim di kawasan Indo-Pasifik.

Stabilitas maritim dianggap sebagai kunci untuk menjaga perdamaian, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memastikan kelancaran perdagangan internasional.
Seiring dengan itu, kedua negara sepakat untuk memperdalam kerja sama dalam penanggulangan bencana alam, yang merupakan tantangan besar bagi kawasan. Indonesia menyambut baik rencana untuk meningkatkan kerja sama dalam pertahanan sipil, termasuk pengembangan kapasitas tanggap darurat dan pelatihan bersama yang dapat meningkatkan interoperabilitas antar lembaga terkait.
Poin penting lainnya yang dibahas adalah tindak lanjut dari Japan-Indonesia Defence Ministerial Meeting pada 7 Januari 2025 lalu di Jakarta. Jepang mengusulkan sejumlah inisiatif, antara lain memperkuat pertukaran personel antara TNI AL dan Japan Maritime Self-Defence Force serta meningkatkan interoperabilitas kedua angkatan laut.
Menutup pertemuan, Menhan RI mengucapkan terima kasih atas komitmen Jepang dalam memperkuat hubungan pertahanan kedua negara dan menyatakan optimisme bahwa pertemuan ini akan membuka jalan bagi kemitraan strategis yang lebih kokoh di masa depan.
Turut hadir mendampingi Menhan dalam pertemuan ini adalah Wakil Menteri Pertahanan, Sekjen Kemhan, dan Irjen Kemhan. (STI/ALN)