Pria Sagitarius: Pengembara Api yang Mengejar Cakrawala
JAKARTA – Di bawah langit luas yang tak bertepi, pria Sagitarius berlari dengan langkah panjang, seperti anak panah yang telah dilepaskan dari busurnya.
Ia adalah pengembara abadi, roh liar yang menolak diikat oleh batasan. Seperti api yang terus berkobar, ia membakar jalannya sendiri, mencari petualangan di setiap sudut dunia.
Tidak seperti sungai yang patuh mengikuti alurnya, pria Sagitarius lebih mirip angin gurun—tak terduga, bebas, dan selalu bergerak. Ia berbicara dengan tawa yang meledak seperti kembang api, menularkan semangat kepada siapa pun yang berjalan di sampingnya. Baginya, hidup bukanlah teka-teki yang harus dipecahkan, melainkan peta kosong yang harus diisi dengan cerita.
Namun, di balik kegemarannya berkelana, ada jiwa yang mencari makna lebih dalam. Ia bukan hanya pencari kesenangan, tapi juga pencari kebenaran.
Setiap perjalanan bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan petualangan batin yang memperkaya jiwanya. Dalam matanya, dunia adalah buku tanpa halaman terakhir, dan ia berniat membaca setiap bab hingga habis.
Kadang, ketidakterikatannya membuatnya sulit untuk dipahami. Ia bisa pergi secepat ia datang, bukan karena tak peduli, tapi karena jiwanya haus akan kebebasan.
Namun, bagi mereka yang mengerti ritme langkahnya, pria Sagitarius adalah bintang jatuh yang membawa keajaiban—sesaat, namun meninggalkan jejak cahaya di hati siapa pun yang pernah mengenalnya.
Dan begitu ia merasa cukup di satu tempat, ia akan kembali melangkah, mengejar cakrawala baru, karena bagi pria Sagitarius, rumah sejatinya bukanlah sebuah tempat, melainkan perjalanan itu sendiri. (RXC/ALN)