Portal Kawasan, JAKARTA – Bank DKI melangkah pasti menuju transformasi besar. Bersinergi dengan Bank Maluku Malut, kolaborasi dua bank daerah ini resmi dimulai lewat penandatanganan perjanjian penyertaan modal dan perjanjian pemegang saham untuk pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB), yang digelar di Balairung, Balai Kota Jakarta, Kamis (5/6).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang hadir langsung dalam acara tersebut menilai kerja sama ini bukan hanya strategis, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat perekonomian daerah.
“Ini adalah langkah tepat di tengah proses transformasi Bank DKI menjadi lembaga keuangan yang lebih kuat dan kompetitif. KUB ini juga bagian dari investment story menuju IPO. Saya sudah bicara dengan Pak Dirut Bank DKI, maksimal satu tahun lagi harus IPO. Saya yakin bisa,” tegas Pramono.
Lebih dari sekadar konsolidasi, sinergi ini dinilai mampu mendongkrak skala bisnis kedua bank dan memperluas dampak ekonomi hingga ke pelosok daerah.
Pramono menegaskan bahwa kemitraan ini tak hanya akan membawa manfaat bagi Jakarta, tetapi juga bagi Maluku dan Maluku Utara.
“Inisiatif KUB ini mencerminkan semangat sinergi antardaerah. Tujuannya jelas, membangun ekosistem ekonomi yang lebih inklusif, memperluas layanan keuangan, dan memperkuat potensi bisnis Bank DKI dan Bank Maluku Malut,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Pramono, berkomitmen untuk terus mendorong Bank DKI agar memperluas jejaring kemitraan dengan BUMD di seluruh Indonesia. Ia berharap Bank DKI bisa tampil sebagai institusi keuangan daerah yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mewujudkan kerja sama ini. Semoga ini menjadi awal dari konsolidasi yang sehat, profesional, dan masa depan yang cerah bagi sektor perbankan daerah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan perbankan memiliki modal inti minimum Rp3 triliun. (KRS/ALN)