Dorong Inovasi dan Infrastruktur, Pemerintah Pacu Pengelolaan Sampah Nasional
Portal Kawasan, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa inovasi teknologi dan infrastruktur yang terintegrasi menjadi kunci utama dalam menangani permasalahan sampah nasional.
“Kementerian PU hingga 2024 telah membangun 145 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan metode sanitary landfill serta berbagai fasilitas pengolahan sampah, seperti TPS3R dan TPST berbasis teknologi biokonversi, termasuk Black Soldier Fly dan Refuse Derived Fuel (RDF). Tujuannya adalah untuk mengurangi volume sampah secara maksimal,” ujar Menteri Dody, melalui keterangan resminya, Kamis (13/03).
Upaya ini selaras dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yakni mengolah 38% dari total sampah guna mencegah kelebihan kapasitas TPA.
Pemerintah juga mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) dan fasilitas RDF melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Selain pembangunan infrastruktur, Menteri Dody menekankan bahwa peran aktif pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat krusial. “Komitmen pemerintah daerah serta partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dari rumah tangga menjadi kunci utama keberhasilan program ini,” tegasnya.
Sebagai contoh keberhasilan, ia menyoroti Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE) di Banyumas, Jawa Tengah, yang menjadi model bagi kabupaten/kota lain dalam menerapkan konsep zero waste to landfill yang berkelanjutan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menambahkan bahwa Presiden telah membentuk satuan tugas khusus untuk percepatan pengelolaan sampah nasional dengan fokus pada penguatan infrastruktur dan kebijakan berbasis teknologi.
Sebagai bagian dari strategi nasional, pemerintah juga akan meluncurkan Gerakan Nasional Indonesia Bersih dari Sampah guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.
“Bukan hanya soal infrastruktur dan teknologi, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita membangun kesadaran masyarakat untuk turut serta dalam upaya besar ini,” pungkas Menko AHY. (AGS/ALN)