Dari Kalam Ilahi ke Teknologi, PPIJ Wujudkan Inovasi Berbasis Iman
Portal Kawasan, JAKARTA – Malam itu, langit Jakarta seakan ikut berbisik, menyampaikan keagungan wahyu yang turun berabad-abad lalu. Di dalam Gedung Convention Hall Jakarta Islamic Centre (JIC), Al-Quran kembali menjadi bintang utama, bercahaya dalam setiap lantunan ayat yang menggema.
Momentum Nuzulul Quran 1446 Hijriah bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi juga menjadi saksi lahirnya dua inovasi terbaru dari Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ).
Seakan memahami kebutuhan zaman, PPIJ mempersembahkan Aplikasi Mobile Takhrij Hadis Durattun Nasihin berbasis Artificial Intelligence (AI) dan air minum kemasan JIC Water. Keduanya hadir bukan hanya sebagai produk, tetapi sebagai bagian dari upaya membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
”Mengambil momentum malam istimewa ini, kami meluncurkan dua inovasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat luas, baik dalam menambah khazanah keilmuan maupun memenuhi kebutuhan umat secara nyata,” ujar Ustaz Paimun Karim, Kasubdiv Informasi dan Komunikasi PPIJ.
Seakan membawa semangat wahyu yang turun di Gua Hira, aplikasi mobile berbasis AI ini siap membantu umat Islam dalam memahami takhrij hadis secara lebih mudah dan akurat. Sementara itu, JIC Water hadir sebagai simbol bahwa kebaikan tidak hanya mengalir dalam ilmu, tetapi juga dalam setiap tetes yang menyegarkan jiwa dan raga.
Dalam suasana penuh khidmat, Nuzulul Quran di JIC juga dimeriahkan oleh kehadiran Imam Tarawih asal Yaman, Syekh Muhammad Tahbib Abu Khalid, serta penceramah KH Muhammad Tamrin, MM dari Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Rangkaian acara yang meliputi Simakan Al-Quran, Khotmil Quran, hingga Musabaqoh Tilawatil Quran Tuna Netra semakin menguatkan pesan bahwa Al-Quran bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan.
Malam itu, Al-Quran seolah tersenyum, menyaksikan manusia yang masih setia mendengarkan dan menghidupkannya. PPIJ pun berjanji, inovasi ini bukan yang terakhir—karena cahaya wahyu harus terus menerangi zaman, sejauh mana pun teknologi berkembang. (AGS/ALN)