Jakarta Bersolek: Lebaran Betawi 2025 Siap Mengguncang Monas 25–27 April!
JAKARTA – Monas bersiap berdandan. Angin Jakarta berbisik riang, menyambut kembalinya pesta akbar yang dirindukan: Lebaran Betawi 2025! Mulai 25 hingga 27 April nanti, Monas tak sekadar menjadi saksi, tapi ikut menari bersama irama gambang kromong, aroma kerak telor, dan semangat persatuan yang membuncah.
Senin (21/4), di Balai Kota Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menerima para ‘juru cerita’ budaya Betawi, para panitia Lebaran Betawi 2025. Dalam pertemuan penuh semangat itu, sang Gubernur tak hanya mengangguk, tapi berjanji akan hadir langsung di puncak acara, Sabtu 26 April 2025.
“Pak Gubernur sudah memastikan akan datang. Ini suntikan semangat besar buat kami,” ujar Abdul Goni, Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), dalam siaran pers yang diterima.
Tak sekadar hadir, Gubernur Pramono menitipkan pesan penuh energi: acara tahun ini harus lebih meriah, lebih membekas, lebih “wow” daripada sebelumnya. Sebuah tantangan manis yang disambut panitia dengan tekad membara.
“Insyaallah, kami akan bekerja sekuat tenaga. Lebaran Betawi 2025 harus jadi momen tak terlupakan!” janji Abdul Goni.
Di tengah persiapan yang kian sibuk, Ketua Pelaksana Makmun Amin membocorkan sedikit rahasia. Tahun ini, Lebaran Betawi mengusung tema megah: ‘Menyongsong Lima Abad Jakarta: Merawat Kearifan Lokal, Mempererat Persatuan’.

Tak hanya pertunjukan seni, bazar kuliner khas, dan atraksi budaya akan mewarnai hari-hari penuh suka cita itu. Jakarta seolah ingin menggenggam semua warganya, dari berbagai suku, agama, dan latar belakang, dalam satu pelukan hangat.
“Kita akan mengundang Duta Besar dari negara-negara Asia, kepala daerah sekitar Jakarta, hingga komunitas dari pelosok Ibu Kota. Ini bukan hanya perayaan Betawi, ini perayaan Jakarta!” ujar Makmun penuh semangat.
Wakil Ketua Panitia, Riano P. Ahmad, menambahkan, Lebaran Betawi tahun ini adalah milik semua. Milik mereka yang lahir di tanah Betawi, milik mereka yang menumpang berteduh di bawah langit Jakarta.
“Semua saudara, semua warna, semua suara—kita rayakan bersama. Jakarta untuk semua!” katanya, seolah mengajak seluruh kota bernyanyi.
Saat Monas bersiap bergemuruh dan langit Jakarta merona, hanya satu pertanyaan yang tersisa:
Sudah siapkah kamu bergabung dalam pesta akbar ini? (AGS/ALN)