Pemkot Dukung Peningkatan UMKM di Jakarta Timur
JAKARTA – Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, mengajak masyarakat untuk membeli produk-produk lokal di Jumat Beli Lokal (JBL). Ini dilakukan demi membantu memberdayakan kurang lebih 62.000 pelaku UMKM di Jakarta Timur yang menjual berbagai macam produk seperti kuliner, fesyen, hingga produk kerajinan tangan.
“Upaya apapun kita lakukan untuk memajukan ekonomi Jakarta Timur terutama UMKM, Saya harapkan warga Jakarta Timur mendukung upaya kami dengan berbelanja di Jumat Beli Lokal sampai dengan 30 Oktober,” ujarnya.
Selain dijual secara online, kata dia, produk-produk JBL juga dipasarkan secara offline di beberapa gerai JakPreneur. Untuk secara online, pengukuran pendapatan dan peningkatan ekonomi dapat diukur dengan akurat.
Karena menurutnya, pemasaran difasilitasi Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Timur. Kegiatan JBL sendiri sudah berlangsung selama dua tahun dan efek perkembangannya secara ekonomi dapat dirasakan di Jakarta Timur.
“Alhamdulillah sejauh ini, contohnya tahun lalu cuma 3.000 sekian yang aktif, bulan demi bulan bertambah terus, karena mereka (pelaku UMKM) sudah merasakan manfaatnya. Ketika ada kegiatan saya wajibkan harus ada bazaar JakPreneur, di manapun, karena dari Pemerintah sudah menyiapkan tenda-tenda per-Kecamatan dan gratis,” lugasnya.
Sementara itu, Endang Eko Diwati, pelaku UMKM binaan Jakpreneur Kecamatan Pulogadung, yang ikut tampil dalam kegiatan live JBL, ikut memasarkan produk bir pletok miliknya. Produk khas Betawi ini diolah Endang menjadi bubuk yang bisa bertahan lima sampai enam bulan.
“Biasanya saya membuat bir pletok ini bentuk cair, hanya yang cair itu tidak awet. Akhirnya saya coba-coba akhirnya saya menemukan seperti ini yang berbentuk serbuk yang ini awet 5-6 bulan dan ini juga cocok dikirim ke luar kota,” jelasnya.
Ia pun mengaku sejak 2019 sudah mengikuti pembinaan JakPreneur, dan merasakan manfaatnya dalam peningkatan ekonomi keluarganya. Ia bisa meraup pendapatan 5-6 juta per bulan dengan menjual bir pletok bubuknya. “Kalau omset sekitar 5-6 juta, kadang bisa lebih,” pungkasnya.
